Jumat, 18 Oktober 2024

Breaking News

  • UAS Sebut Akan Berjuang Sampai Tetes Darah Terakhir Untuk Kemenangan Bermarwah   ●   
  • Polres-Bawaslu Kuansing Bahas Isu Negatif Pilkada 2024   ●   
  • Grafik Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp7.000 Per Gram   ●   
  • Oknum Guru dan 2 Mahasiswa Sebarkan Konten Porno di Medsos Ditangkap Polisi   ●   
  • Ada Ribuan Investasi dan Pinjol Ilegal di Riau, OJK Imbau Warga Cermat dan Waspada   ●   
Kemendikbudristek Resmi Berlakukan Kurikulum Merdeka Untuk Sekolah di Indonesia
Rabu 27 Maret 2024, 12:46 WIB

JAKARTA (TABLOIDRAKYAT) - Kemendikbudristek resmi memberlakukan Kurikulum Merdeka untuk sekolah di seluruh Indonesia. Hal tersebut tertuang dalam Permendikbudristek No. 12 Tahun 2024 dimana diterapkan di jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.

Disampaikan oleh Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek, Anindito Aditomo, Rabu (27/3/24), penerapan Kurikulum Merdeka ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan tanpa pandang kondisi perekonomian siswa dan orang tua, fisik dan mental.

Ia menambahkan, Kurikulum Merdeka juga diharapkan bisa mendukung guru sebagai peta dalam memberikan pembelajaran sesuai konteks murid dan sekolah.

"Memaksakan yang tidak sesuai konteks dan kondisinya, ini yang kita hentikan di Kurikulum Merdeka," kata Anindito yang dikutip dari detik, Rabu (27/3/24).

Adapun didalam Permendikbudristek No 12 Tahun 2024, Kurikulum Merdeka memberikan fleksibilitas dan berfokus pada materi yang esensial demi mengembangkan kompetensi siswa sebagai pelajar sepanjang hayat yang berkarakter Pancasila. Kurikulum ini juga mencakup pada rangka dasar dan struktur. Untuk Struktur Kurikulum Merdeka meliputi intrakurikuler dan kokurikuler. Kegiatan kokurikuler minimal berupa proyek penguatan profil Pancasila.

Prinsip Kurikulum Merdeka

Pengembangan karakter: pengembangan kompetensi spiritual, moral, sosial dan emosional siswa lewat alokasi waktu khusus maupun terintegrasi dengan proses pembelajaran;
Fleksibel: dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengembangan kompetensi siswa, karakteristik sekolah, dan konteks lingkungan sosial budaya setempat;
Fokus pada muatan esensial: berpusat pada muatan yang paling diperlukan untuk mengembangkan kompetensi dan karakter siswa agar ia punya cukup waktu untuk melakukan pembelajaran yang mendalam dan bermakna.
Karakteristik Pembelajaran Kurikulum Merdeka

Ada penilaian (asesmen) pada awal, proses, dan akhir pembelajaran untuk memahami kebutuhan belajar dan perkembangan proses belajar yang sudah dijalani siswa;
Memahami kebutuhan dan posisi siswa untuk melakukan penyesuaian pembelajaran;
Memprioritaskan terjadinya kemajuan belajar siswa ketimbang cakupan dan ketuntasan muatan kurikulum;
Mengacu pada refleksi atas kemajuan belajar siswa; refleksi dilakukan leeat kolaborasi bersama guru lain.

Sumber: Haluanriau.co




Untuk saran dan pemberian informasi kepada tabloidrakyat.com, silakan kontak ke email: tabloidrakyat@yahoo.com


Komentar Anda


Copyright © 2023 Tabloidrakyat.com - All Rights Reserved
Scroll to top