PEKANBARU (TABLOIDRAKYAT) - Proyek peningkatan jalan Batu Panjang Pangkalan Nyirih di Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis diduga menggunakan material seperti pasir laut dan pasir sungai yang berasal dari tambang ilegal.
Berdasarkan Undang-undang (UU) nomor 04 tahun 2009 tentang Minerba, pada pasal 161 dijelaskan, setiap orang atau pemegang IUP operasi produksi atau IUPK operasi produksi yang menampung, memanfaatkan, melakukan pengolahan dan pemurnian, pengangkutan, penjualan mineral dan batubara yang bukan dari pemegang IUP, IUPK atau izin, dipidana dengan ancaman penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak Rp 10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah).
Dugaan penggunaan material ilegal berdasarkan wawancara GoRiau.com dengan PPK Proyek peningkatakan ruas jalan Batu Panjang-Pangkalan Nyirih, Odra. Ia mengatakan menggunakan pasir laut sebagai alas ruas jalan tersebut.
Pasir laut itu jelas Odra berasal dari masyarakat setempat yang ditambang dari sungai Injab Pulau Rupat. Berdasarkan penulusuran GoRiau.com, hingga kini tak satupun tambang pasir yang ada di Rupat memiliki izin.
Sedangkan material campuran beton rigid Odra mengaku menggunakan pasir sungai dari Manggala Kabupaten Rohil, berdasarkan penelusuran GoRiau.com, tambang pasir dimaksud juga diduga ilegal.
"Saya tak tahu soal itu," kata Odra.
Sebelumnya Kepala Satker PJN Wilayah I Riau Meynila membantah material peningkatan ruas Jalan Batu Panjang-Pangkalan Nyirih menggunakan material ilegal, namun setelah goriau.com mengirimkan rekaman wawancara dengan PPK Odra, ia tidak mau berkomentar lagi.
Peningkatan ruas jalan Batu Panjang-Pangkalan Nyirih A, dikerjakan oleh PT Rajawali Sakti Prima dan dari anggaran APBN tahun 2023 senilai Rp16.363.639.000.00.
Kemudian ruas Jalan Batu Panjang-Pangkalan Nyirih B2 dikerjakan oleh PT Prima Malindo Nusantara Rp16.721.017.000.
Ruas Jalan Batu Panjang-Pangkalan Nyirih B2 oleh Prima Malindo Nusantara dengan nilai proyek Rp24.835.960.000.00.
Dimintai tanggapannya Humas BPJN Wilayah Riau Elwin Siahaan tidak mau mengomentarinya. "Hal ini sudah ditangapi oleh PPKnya," jelas Elwin melalui pesan Whattshap, Rabu (27/3/2024). ***
Sumber: GoRiau.com
Grafik Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp7.000 Per Gram
Oknum Guru dan 2 Mahasiswa Sebarkan Konten Porno di Medsos Ditangkap Polisi
Ada Ribuan Investasi dan Pinjol Ilegal di Riau, OJK Imbau Warga Cermat dan Waspada
Pengelolaan Sampah di Kota Pekanbaru Tahun 2025 Belum Dipastikan
Pemprov Fasilitasi UMKM dan Ekraf di Kenduri Riau 2024
Dua Tersangka Dugaan Korupsi Segera Disidangkan, Kasus Dana BOK Puskesmas Rumbio
Struktur Pimpinan DPRD Meranti Dinyatakan Lengkap, Berikut Gambaran Jadwal Pelantikan
Cuaca Terik, Abdul Wahid dan UAS Turun Panggung Membaur dengan Masyarakat
Ariandono Dijan Winardi Langgar Kode Etik Jurnalistik dan Kode Prilaku Wartawan Akan Diadukan ke Dewan Kehormatan PWI
Diduga Putus Cinta dan Gagal Nikah, Warga Pulau Jambu Nekat Gantung Diri di Jendela Kamar
Heboh! Seorang Nenek di Kampar Ditemukan Tewas di Tepi Sawah, Kalung dan Emas Hilang
Kabar Baik! Pekan Kedua Ramadan, Harga TBS Sawit Riau Naik
THR PNS, TNI/Polri Hingga Pensiunan Akan Cair Hari Ini
Grafik Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp7.000 Per Gram
Oknum Guru dan 2 Mahasiswa Sebarkan Konten Porno di Medsos Ditangkap Polisi
Ada Ribuan Investasi dan Pinjol Ilegal di Riau, OJK Imbau Warga Cermat dan Waspada
Pengelolaan Sampah di Kota Pekanbaru Tahun 2025 Belum Dipastikan