Senin, 20 Mei 2024

Breaking News

  • Ikatan Komunitas Terjalin, BRK Syariah Isi Kegiatan Silaturahmi Gubri dengan Masyarakat Riau di Jakarta   ●   
  • Cristiano Ronaldo menjadi atlet dengan bayaran tertinggi di dunia versi Majalah Forbes. Dalam karirnya di dunia sepak bola, pencapaian ini merupakan kali keempat yang diraih pemain asal Portugal itu.   ●   
  • Suzuki SM Amin Gelar Special Event Lomba Mewarnai Tingkat SD Berhadiah Jutaan Rupiah   ●   
  • Syamsuar Singgung UKT Mahal Saat Daftar Bacalon Gubri ke PAN dan PKS   ●   
  • Bawa Kabur hingga Setubuhi Anak di Bawah Umur, Pria di Kuansing Jadi Tersangka   ●   
Bikin Geger! Hong Kong Laporkan Kasus Pertama Virus B Mematikan
Sabtu 06 April 2024, 12:17 WIB

(TABLOIDRAKYAT) - Hong Kong melaporkan kasus pertama virus B yang mematikan pada manusia hari Kamis (4/4), menurut laporan Pusat Perlindungan Kesehatan. Pengidap diketahui sempat kontak dengan monyet.

Dikutip dari Philippine News Agency, Kasus ini melibatkan seorang pria berusia 37 tahun dengan kondisi kesehatan yang baik. Dia dibawa ke RS Yan Chai pada 21 Maret setelah mengalami gejala demam dan penurunan kesadaran.

Saat ini pasien tengah dirawat di unit perawatan intensif (ICU) lantaran kondisinya kritis. Cairan serebrospinal pria tersebut dinyatakan positif mengandung virus B.

"Virus B juga dikenal sebagai virus herpes simiae," kata pusat kesehatan itu dalam sebuah pernyataan.

Menurut informasi yang diberikan oleh anggota keluarganya dan penyelidikan awal, pasien tersebut pernah melakukan kontak dengan monyet liar dan terluka oleh mereka selama kunjungannya ke Kam Shan Country Park pada akhir Februari.

Pusat tersebut mendesak masyarakat untuk tidak menyentuh atau memberi makan monyet liar untuk mencegah risiko tertular virus.

Infeksi ini terutama disebabkan oleh gigitan atau cakaran monyet, sedangkan penularan dari manusia ke manusia sangat jarang terjadi.

Virus B, juga dikenal sebagai virus simiae manusia, biasanya menyebar dari monyet ke manusia. Monyet mudah terinfeksi tetapi biasanya tidak menimbulkan gejala atau gejala ringan. Virus ini juga dapat tetap tidak aktif di dalam tubuh monyet.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, virus ini bisa mematikan pada primata lain termasuk simpanse dan monyet capuchin.

Infeksi pada manusia jarang terjadi. Sejak virus ini ditemukan pada tahun 1932, tercatat sekitar 50 infeksi pada manusia, dengan 21 kematian.

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa angka kematian orang yang terkena infeksi virus bisa mencapai 70 hingga 80 persen tanpa pengobatan yang tepat waktu.

Sumber: Detik.com




Untuk saran dan pemberian informasi kepada tabloidrakyat.com, silakan kontak ke email: tabloidrakyat@yahoo.com


Komentar Anda


Copyright © 2023 Tabloidrakyat.com - All Rights Reserved
Scroll to top