Kamis, 24 Oktober 2024

Breaking News

  • 3 Karhutla Terjadi di Kampar dalam Sehari, 1 Titik Dekat Kantor Bupati   ●   
  • Penghapusan Denda Pajak Berakhir 15 Desember, Realisasi PKB Riau Capai Rp1,17 Triliun   ●   
  • Barcelona Tampil Luar Biasa Untuk Hajar Tim Tamu Bayern Munchen dengan Skor Telak 4-1   ●   
  • Penderita Penyakit Ini Disarankan Tidak Konsumsi Terong   ●   
  • Prakiraan Cuaca Riau Hari ini: Hujan Ringan di Beberapa Wilayah Pesisir   ●   
Kabar Buruk, Man United Terancam Tak Jadi Masuk Liga Eropa Musim 2024/2025, Ini Penyebabnya
Kamis 30 Mei 2024, 09:48 WIB

(TABLOIDRAKYAT) - Kabar buruk datang bagi Manchester United. Setan Merah terancam 'terdegradasi' ke UEFA Confrence League pada musim depan.

Seperti yang sudah diketahui, MU secara dramatis berhasil lolos ke Liga Eropa. Tiket ini mereka dapatkan dengan mengalahkan Manchester City di final FA Cup pada akhir pekan kemarin.

MU yang gagal lolos ke kompetisi Eropa via Premier League sangat bersuka cita atas kelolosan mereka ini. Namun Setan Merah berpotensi bakal gigit jari.

The Telegraph melaporkan bahwa Setan Merah berpotensi bakal bermain di UEFA Confrence League alih-alih di Europa League. Mengapa MU tersenggol ke kompetisi kasta ketiga Eropa itu?

Menurut laporan tersebut, tersisihnya MU ke UEFA Confrence League dikarenakan Co-owner mereka, Sir Jim Ratcliffe. Pengusaha tajir itu saat ini juga memiliki klub lain di Prancis, yaitu OGC Nice. Nice kebetulan finish di peringkat lima Ligue 1 dan mendapatkan tiket ke Europa League.

UEFA memiliki aturan bahwa dua tim yang berada dalam kepemilikan yang sama tidak boleh bermain di kompetisi Eropa karena itu berpotensi terjadinya 'main mata' antara kedua klub dan juga bagaimana adanya kecondongan pemilik ke salah satu klub, sehingga asas fair play jadi ternoda.

Lalu mengapa Manchester United yang tersenggol ke Confrence League dan bukannya Nice?

Dalam aturan UEFA dijelaskan bahwa jika ada dua klub dari kepemilikan yang sama, maka tim yang finish di peringkat lebih rendah maka dia yang akan tergeser.

Nice finish di peringkat lima klasemen akhir Ligue 1. Sementara MU hanya mampu finish di peringkat delapan Premier League.

Berdasarkan aturan itu, maka MU-lah yang harus rela jatahnya di Europa League diambil dan digantikan dengan jatah bermain di Conference League.

Namun kabar baiknya, INEOS dan Manchester United bisa melakukan banding ke UEFA agar MU bisa berlaga di Europa League bersama Nice.

Belajar dari kasus RB Leipzig dan RB Salzburg, kedua tim yang berada di bawah Red Bull itu bisa bermain di kompetisi Eropa yang sama. Namun syaratnya kedua klub ini harus bisa menunjukkan kedua tim ini tidak saling terikat.

Dalam artian, Salzburg dan Leipzig harus punya manajemen yang berbeda dan juga dewan direksi yang berbeda. Sehingga tidak ada satupun personil yang bisa mengambil keputusan penting di dua klub yang berbeda tersebut.

Jadi jika INEOS bisa membuktikan kepada panelis UEFA bahwa MU dan Nice tidak memiliki keterikatan satu sama lain, maka kedua klub itu bisa bermain di kompetisi Europa League di musim depan.

Namun laporan yang sama mengklaim bahwa Manchester United dan INEOS tidak punya banyak waktu untuk mempersiapkan laporan ke UEFA.

UEFA dikabarkan sudah menetapkan deadline laporan tersebut pada Senin, 2 Juni 2024 mendatang. Setan Merah dan INEOS harus menyetorkan bukti-bukti yang menunjukkan mereka tidak saling terkait.

Nantinya bukti-bukti itu akan dipelajari dan dinilai oleh panelis independen UEFA untuk menentukan apakah kedua tim ini saling terkait atau tidak.

Sumber: Cakaplah.com




Untuk saran dan pemberian informasi kepada tabloidrakyat.com, silakan kontak ke email: tabloidrakyat@yahoo.com


Komentar Anda


Copyright © 2023 Tabloidrakyat.com - All Rights Reserved
Scroll to top