Jumat, 18 Oktober 2024

Breaking News

  • Polres-Bawaslu Kuansing Bahas Isu Negatif Pilkada 2024   ●   
  • Grafik Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp7.000 Per Gram   ●   
  • Oknum Guru dan 2 Mahasiswa Sebarkan Konten Porno di Medsos Ditangkap Polisi   ●   
  • Ada Ribuan Investasi dan Pinjol Ilegal di Riau, OJK Imbau Warga Cermat dan Waspada   ●   
  • Pengelolaan Sampah di Kota Pekanbaru Tahun 2025 Belum Dipastikan   ●   
Pastikan RI Impor BERAS 2 juta Ton TH 2024, Dirut Bulog: Stabilitas itu Sesuatu yang Amat Sangat Penting
Kamis 21 Desember 2023, 14:54 WIB

(TABLOIDRAKYAT)-AJakarta - Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengungkapkan pemerintah telah memberikan penugasan kepada pihaknya untuk mengimpor 2 juta ton beras di 2024. Penugasan itu untuk berjaga-jaga mengisi kekurangan cadangan yang terjadi.

"Indonesia tahun depan butuh 2 juta ton (impor beras). Itu akan kita coba mencari yang terbaik," kata Bayu dalam konferensi pers di Bulog Corporate University, Jakarta Selatan, Kamis (21/12/2023).

Bayu menjelaskan kebutuhan impor hingga 2 juta ton di 2024 melihat dari kekurangan di 2023 yang mencapai sekitar 1,3 juta ton dan melihat ketidakpastian masih tinggi. Ditambah lagi untuk mengcover bantuan pangan dan Stabilisasi Pasokan Harga Pasar (SPHP) 2024.

"Jadi kurang lebih 2 juta ton, itu hitungannya. Tingkat ketidakpastiannya masih tinggi karena kita tidak tahu kondisi ke depan. Mudah-mudahan kita bisa melewati proses politik dengan aman sehingga tidak ada faktor geopolitik dalam negeri. Namanya logistik, stok tujuannya untuk berjaga-jaga," imbuhnya.

Terkait asal negara impor masih terus dijajaki. Dengan Thailand sedang pendekatan melalui dua skema yakni Business to Business (B2B) dan Government to Government (G2G), sementara dengan India hanya melalui G2G.

"India telah mengubah policy-nya menjadi hanya dilakukan oleh pemerintah G2G untuk beras, termasuk beras pecah, gandum dan gula. Ada lembaga yang mereka bentuk di India dan itu yang akan jadi pintu masuknya," jelas Bayu.

Bayu menekankan pentingnya stabilitas pangan meskipun harus dengan cara impor. Pasalnya hal itu merupakan sesuatu yang diinginkan oleh masyarakat, terlebih masyarakat berpendapatan rendah.

"Stabilitas itu sesuatu yang amat sangat penting. Instabilitas sangat mengganggu kehidupan mereka. Stabilitas pangan terutama bagi masyarakat berpendapatan rendah, secara moral itu kewajiban. Ekonomi termasuk ekonomi pangan akan lebih baik apabila produk dan harganya stabil," imbuhnya.

Sumber: detik.com




Untuk saran dan pemberian informasi kepada tabloidrakyat.com, silakan kontak ke email: tabloidrakyat@yahoo.com


Komentar Anda


Copyright © 2023 Tabloidrakyat.com - All Rights Reserved
Scroll to top