Tabloid rakyat - Komando Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA) meminta Belanda tidak memutarbalikkan cerita mengenai insiden yang baru-baru ini terjadi di perairan internasional Laut China Timur.
Pada tanggal 7 Juni lalu Kementerian Pertahanan Belanda mengeluhkan aksi dua jet tempur dan sebuah helikopter PLA yang mendekati sebuah helikopter yang mengawal fregat Angkatan Laut Belanda HNLMS Tromp di wilayah udara internasional di Laut China Timur. Kehadiran armada China itu menciptakan situasi yang tidak aman bagi armada Belanda yang sedang menjalankan misi memantau pelaksanaan resolusi Dewan Keamanan PBB tentang sanksi terhadap Korea Utara.
Menanggapi keluhan Belanda itu, pihak China meminta Belanda tidak mengerahkan angkatan udara dan laut, karena PLA akan mengambil tindakan tegas sebagai tanggapan atas provokasi mereka.
Pernyataan bernada ancaman ini ini disampaikan perwakilan resmi Kementerian Pertahanan Republik Rakyat China, Zhang Xiaogang, seperti dilaporkan Azernews.
“Kami telah menginstruksikan pihak Belanda untuk secara ketat menahan tindakan Angkatan Udara dan Angkatan Lautnya. China pasti akan merespons dengan tindakan tegas terhadap pelanggaran hak asasi manusia dan provokasi,” kata pernyataan yang diposting di halaman departemen China di jejaring sosial WeChat.
Menurut Zhang Xiaogang, pihak Belanda memutarbalikkan peristiwa tersebut dan menyembunyikan fakta bahwa helikopter Belanda "melanggar hak-hak China dan melakukan provokasi" di timur Shanghai. Alhasil, Komando Tempur PLA Zona Timur mengirimkan suara peringatan dan mengambil tindakan untuk mengusir kendaraan penerbangan Belanda tersebut.
“Ini dilakukan secara wajar dan sah, secara profesional di seluruh proses,” tegas perwakilan resmi tersebut. “Pihak Belandalah yang menciptakan situasi tidak aman dengan menunjukkan kekuatan di laut dan wilayah udara di bawah yurisdiksi negara lain.”
Menurut Zhang Xiaogang, China menyatakan ketidakpuasan yang kuat terhadap pernyataan dan tindakan Belanda, dan telah menyampaikan presentasi serius kepada mereka. Ia mencatat, dengan melakukan hal tersebut, pihak Belanda menciptakan ketegangan sehingga merusak hubungan kedua negara.
“Tentara China selalu menjaga kesiapan tempur tingkat tinggi, dengan tegas melindungi kedaulatan nasional dan keamanan negaranya, hak dan kepentingannya di laut,” tegas perwakilan resmi tersebut.(rml)
Sumber:radar pekanbaru. Com
Polres-Bawaslu Kuansing Bahas Isu Negatif Pilkada 2024
Grafik Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp7.000 Per Gram
Oknum Guru dan 2 Mahasiswa Sebarkan Konten Porno di Medsos Ditangkap Polisi
Ada Ribuan Investasi dan Pinjol Ilegal di Riau, OJK Imbau Warga Cermat dan Waspada
Pengelolaan Sampah di Kota Pekanbaru Tahun 2025 Belum Dipastikan
Pemprov Fasilitasi UMKM dan Ekraf di Kenduri Riau 2024
Dua Tersangka Dugaan Korupsi Segera Disidangkan, Kasus Dana BOK Puskesmas Rumbio
Struktur Pimpinan DPRD Meranti Dinyatakan Lengkap, Berikut Gambaran Jadwal Pelantikan
Cuaca Terik, Abdul Wahid dan UAS Turun Panggung Membaur dengan Masyarakat
Diduga Putus Cinta dan Gagal Nikah, Warga Pulau Jambu Nekat Gantung Diri di Jendela Kamar
Heboh! Seorang Nenek di Kampar Ditemukan Tewas di Tepi Sawah, Kalung dan Emas Hilang
Kabar Baik! Pekan Kedua Ramadan, Harga TBS Sawit Riau Naik
THR PNS, TNI/Polri Hingga Pensiunan Akan Cair Hari Ini
Polres-Bawaslu Kuansing Bahas Isu Negatif Pilkada 2024
Grafik Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp7.000 Per Gram
Oknum Guru dan 2 Mahasiswa Sebarkan Konten Porno di Medsos Ditangkap Polisi
Ada Ribuan Investasi dan Pinjol Ilegal di Riau, OJK Imbau Warga Cermat dan Waspada