tabloidrakyat.com BUKITTINGGI – Satpol PP Kota Bukittinggi kembali mengambil tindakan tegas terhadap pelaku LGBT. Pada dini hari tadi, seorang pelaku berinisial RA berhasil diamankan di kawasan jalan Aua Tajungkang Tangah Sawah sekitar pukul 02:00 WIB.
Menurut Kasat Pol PP Bukittinggi, Joni Feri, pelaku yang diketahui bukan warga asli Bukittinggi ini menggunakan aplikasi untuk mencari pelanggan. "Kami berhasil memancing pelaku melalui aplikasi tersebut," ujar Joni.
RA kini telah diamankan di Mako Satpol PP Bukittinggi untuk diproses lebih lanjut sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) nomor 02 tahun 2024 tentang Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat, khususnya pasal 41, 42, dan 43 yang berkaitan dengan penyakit masyarakat.
Joni menjelaskan bahwa tindakan ini merupakan bagian dari instruksi Walikota Bukittinggi yang menekankan pemberantasan penyakit masyarakat, terutama LGBT.
"Kami juga mengimbau masyarakat yang memiliki tempat kost atau kontrakan agar lebih selektif dalam menerima penghuni, karena sebagian besar pelaku LGBT diamankan di tempat kost dan kontrakan," imbaunya.
Tiga Orang Lainnya Juga Diamankan
Sebelumnya, pada Selasa malam (11/6/2024), Satpol PP Bukittinggi mengamankan tiga pria berinisial IM (29), RM (33), dan DY (44) di kawasan Benteng Pasar Atas. Ketiganya yang juga bukan warga asli Bukittinggi, diduga terlibat dalam kegiatan LGBT.
"Benar, kami mengamankan tiga orang terduga pelaku LGBT tadi malam di tiga lokasi berbeda," ungkap Joni. Ketiga pelaku ini diketahui menggunakan aplikasi WALLA untuk menjalankan aksinya.
"Kami berhasil menemukan mereka berada di Bukittinggi melalui aplikasi tersebut," tambahnya dikutip dari Tribunpadang.com.
Tidak hanya itu, pada Minggu (9/6/2024), Satpol PP juga mengamankan pelaku LGBT berinisial I di kawasan Pulai Anak Air. Dari tangan tersangka, petugas menemukan sejumlah alat pengaman dan pelumas yang dijual oleh tersangka.
Joni mengimbau seluruh warga Kota Bukittinggi untuk lebih waspada dan mengawasi lingkungan sekitar, terutama kos-kosan dan kontrakan. "Laporkan jika ada yang mencurigakan, karena sebagian besar pelaku terjaring di rumah kost dan kontrakan," tutupnya.
sumber : halloriau
Restoran di Pekanbaru Nunggak Pajak Dipasangi Tanda Peringatan
Kuasa Hukum Suwai Kembali Laporkan "Ulah" Bermarwah ke Bawaslu
Syarief Abdullah Bayar Kerugian Negara Rp 2 Miliar Usai 13 Tahun Buron
Kelompok Petani Durian di Pekalongan Makin Berkembang Berkat Pemberdayaan BRI
Putin Tidak Ingat Trump Pernah Ancam akan Serang Rusia dan Membunuhnya
Kerugaian Capai Rp1 Miliar, Gudang Pabrik Nata de coco di Pekanbaru Terbakar
Telkomsel Kenalkan Paket Internet Serba Lima Ribu
Disnaker Riau Turunkan Tim Selidiki Tewasnya Pekerja PT Duta Palma di Kuansing
P2U Lapas Kelas IIA Bangkinang Berhasil Gagalkan Penyeludupan Ponsel Oleh Tukang yang Bekerja di Lapas
Diduga Putus Cinta dan Gagal Nikah, Warga Pulau Jambu Nekat Gantung Diri di Jendela Kamar
Heboh! Seorang Nenek di Kampar Ditemukan Tewas di Tepi Sawah, Kalung dan Emas Hilang
Kabar Baik! Pekan Kedua Ramadan, Harga TBS Sawit Riau Naik
THR PNS, TNI/Polri Hingga Pensiunan Akan Cair Hari Ini
Restoran di Pekanbaru Nunggak Pajak Dipasangi Tanda Peringatan
Kuasa Hukum Suwai Kembali Laporkan "Ulah" Bermarwah ke Bawaslu
Syarief Abdullah Bayar Kerugian Negara Rp 2 Miliar Usai 13 Tahun Buron
Kelompok Petani Durian di Pekalongan Makin Berkembang Berkat Pemberdayaan BRI