(Tabloidrakyat) - Dalam tiga bulan terakhir, ratusan warga India tewas dan 40.000 lainnya dirawat karena penyakit yang berkaitan dengan gelombang panas.
Duta Besar India untuk Indonesia dan Timor Leste, Sandeep Chakravorty menilai panas ekstrem di negaranya berkaitan dengan perubahan iklim.
Menurut Dubes, fenomena ini bukan hal baru dan tidak hanya dihadapi India. Di Indonesia hampir tidak ada hujan padahal sudah masuk musim hujan, kemudian baru-baru ini 550 jemaah haji di Arab Saudi juga meninggal dunia karena cuaca panas yang mencapai 50 derajat celcius.
"Gelombang panas telah menjadi tantangan global dan India hanyalah sebuah manifestasi dari masalah global. Saya pikir kita semua adalah korban perubahan iklim," ujarnya kepada Kantor Berita Politik RMOL di acara International Day of Yoga di lingkungan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI pada Jumat (21/6).
Dubes mengatakan, pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi akan terus berusaha memastikan bahwa masyarakat India tidak menderita karena sengatan panas.
"Kami berusaha memastikan bahwa masyarakat tidak menderita. Pemerintah menyediakan listrik dan fasilitas lainnya untuk warga," ungkapnya.
Miliaran orang di seluruh Asia sedang bergulat dengan panas ekstrem, sebuah tren yang menurut para ilmuwan diperburuk oleh perubahan iklim.
Seorang pejabat Kementerian Kesehatan mengatakan ada lebih dari 40.000 kasus dugaan serangan panas dan setidaknya 110 kematian yang terkonfirmasi antara tanggal 1 Maret dan 18 Juni.
Suhu di India utara telah melonjak hingga hampir 50 derajat Celcius, salah satu gelombang panas terpanjang yang pernah tercatat di negara Asia Selatan tersebut(rml)
Sumber: Radarpekanbaru.com
Polres-Bawaslu Kuansing Bahas Isu Negatif Pilkada 2024
Grafik Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp7.000 Per Gram
Oknum Guru dan 2 Mahasiswa Sebarkan Konten Porno di Medsos Ditangkap Polisi
Ada Ribuan Investasi dan Pinjol Ilegal di Riau, OJK Imbau Warga Cermat dan Waspada
Pengelolaan Sampah di Kota Pekanbaru Tahun 2025 Belum Dipastikan
Pemprov Fasilitasi UMKM dan Ekraf di Kenduri Riau 2024
Dua Tersangka Dugaan Korupsi Segera Disidangkan, Kasus Dana BOK Puskesmas Rumbio
Struktur Pimpinan DPRD Meranti Dinyatakan Lengkap, Berikut Gambaran Jadwal Pelantikan
Cuaca Terik, Abdul Wahid dan UAS Turun Panggung Membaur dengan Masyarakat
Diduga Putus Cinta dan Gagal Nikah, Warga Pulau Jambu Nekat Gantung Diri di Jendela Kamar
Heboh! Seorang Nenek di Kampar Ditemukan Tewas di Tepi Sawah, Kalung dan Emas Hilang
Kabar Baik! Pekan Kedua Ramadan, Harga TBS Sawit Riau Naik
THR PNS, TNI/Polri Hingga Pensiunan Akan Cair Hari Ini
Polres-Bawaslu Kuansing Bahas Isu Negatif Pilkada 2024
Grafik Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp7.000 Per Gram
Oknum Guru dan 2 Mahasiswa Sebarkan Konten Porno di Medsos Ditangkap Polisi
Ada Ribuan Investasi dan Pinjol Ilegal di Riau, OJK Imbau Warga Cermat dan Waspada