Jumat, 18 Oktober 2024

Breaking News

  • UAS Sebut Akan Berjuang Sampai Tetes Darah Terakhir Untuk Kemenangan Bermarwah   ●   
  • Polres-Bawaslu Kuansing Bahas Isu Negatif Pilkada 2024   ●   
  • Grafik Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp7.000 Per Gram   ●   
  • Oknum Guru dan 2 Mahasiswa Sebarkan Konten Porno di Medsos Ditangkap Polisi   ●   
  • Ada Ribuan Investasi dan Pinjol Ilegal di Riau, OJK Imbau Warga Cermat dan Waspada   ●   
87 Orang Tewas dalam Kericuhan dan Saling Dorong di Acara Keagamaan Umat Hindu di India
Rabu 03 Juli 2024, 07:12 WIB

INDIA (Tabloidrakyat) - Setidaknya 87 orang tewas dalam kericuhan dan saling dorong massa pada pertemuan keagamaan Hindu di India utara, dan lebih dari 150 lainnya dibawa ke rumah sakit karena luka serius, kata pejabat setempat.

Bentrokan itu terjadi ketika ribuan orang mencoba meninggalkan pertemuan doa atau satsang, dengan seorang pemimpin agama setempat di distrik Hathras, negara bagian Uttar Pradesh.

“Pemandangannya sangat mengerikan,” kata Vijay Singh, seorang umat berusia 45 tahun dari Agra, yang saudara iparnya menjadi salah satu korban, mengutip The Guardian, Rabu (3/7/2024).

Dia didorong ke dalam selokan setelah keluarganya terpisah. Istri Singh menyaksikan saat-saat terakhir saudaranya dan nyaris tidak berhasil melarikan diri.

“Istri saya mengatakan massa saling dorong karena kesulitan bernapas. Kakak ipar saya terjatuh ke dalam parit, dan karena dorongan kekerasan, banyak orang lain yang terjatuh ke dalam parit.”

Sebanyak 60 jenazah korban telah dibawa ke pusat kesehatan di Hathras, dan 27 jenazah lainnya dibawa ke rumah sakit di distrik tetangga Etah, kata pejabat setempat.

Korban tewas yang dibawa ke Etah sebagian besar adalah perempuan, kata para pejabat di sana, dengan tiga anak dan satu laki-laki di antara korban.

Polisi mengatakan kepadatan penduduk mungkin menjadi salah satu penyebab tragedi tersebut.

“Setiap tahun, insiden semacam ini terus terulang, dan kami tidak mendapat pelajaran apa pun,” kata anggota parlemen Manoj Kumar Jha kepada New York Times.

“Baik pemerintah negara bagian maupun federal telah gagal mengembangkan pendekatan sensitif terhadap pengelolaan massa. Sebagai sebuah bangsa, kita pandai menarik massa, tetapi tidak pandai mengelolanya.”

Pihak penyelenggara mengizinkan 5.000 orang untuk menghadiri acara tersebut, yang diadakan di dalam tenda, namun acara tersebut menarik lebih dari 15.000 orang, lapor media India. Rekaman video menunjukkan bangunan itu runtuh, sementara para wanita meratapi korban tewas.

“Saat kami mencoba keluar menuju sebuah lapangan, tiba-tiba terjadi keributan, dan kami tidak tahu harus berbuat apa,” kata seorang saksi yang tidak disebutkan namanya kepada media India Today, seraya menambahkan bahwa tempat tersebut memiliki pintu keluar yang sempit.

Pemimpin satsang tersebut, bernama Bhole Baba, berasal dari Etah, yang berjarak sekitar 200 km (125 mil) tenggara New Delhi, media India melaporkan. Ia mengaku pernah bekerja di badan intelijen, sebelum menekuni kepemimpinan agama lebih dari dua dekade lalu.

Sumber: Cakaplah.com




Untuk saran dan pemberian informasi kepada tabloidrakyat.com, silakan kontak ke email: tabloidrakyat@yahoo.com


Komentar Anda


Copyright © 2023 Tabloidrakyat.com - All Rights Reserved
Scroll to top