Jumat, 18 Oktober 2024

Breaking News

  • UAS Sebut Akan Berjuang Sampai Tetes Darah Terakhir Untuk Kemenangan Bermarwah   ●   
  • Polres-Bawaslu Kuansing Bahas Isu Negatif Pilkada 2024   ●   
  • Grafik Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp7.000 Per Gram   ●   
  • Oknum Guru dan 2 Mahasiswa Sebarkan Konten Porno di Medsos Ditangkap Polisi   ●   
  • Ada Ribuan Investasi dan Pinjol Ilegal di Riau, OJK Imbau Warga Cermat dan Waspada   ●   
Dekan FK Dicopot Usai Tolak Dokter Asing, Begini Penjelasan Unair
Kamis 04 Juli 2024, 15:21 WIB

SURABAYA (Tabloidrakyat) - Prof Budi Santoso dicopot dari jabatan Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. Pencopotan terjadi setelah Budi menolak rencana Menteri Kesehatan (Menkes) mendatangkan dokter asing.

Dikutip dari Kompas.com, Ketua Pusat Komunikasi dan Informasi Publik (PKIP) Unair, Martha Kurnia Kusumawardani, mengatakan, pemberhentian Budi bukan karena sikapnya menolak masuknya dokter asing, melainkan kebijakan internal Unair untuk menerapkan tata kelola lebih baik.

"Alasan atau pertimbangan pimpinan Universitas Airlangga terkait pemberhentian ini adalah merupakan kebijakan internal untuk menerapkan tata kelola yang lebih baik guna penguatan kelembagaan, khususnya di lingkungan FK Unair," kata Martha, dilansir dari Antara, Kamis (4/7/2024).

Unair pun mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Budi Santoso atas pengabdiannya selama menjadi dekan.

Martha berharap, Unair khususnya FK Unair akan terus menjadi fakultas kedokteran yang mampu memberikan kontribusi positif bagi bangsa dan negara Indonesia.

Dilansir dari laman Unair, Prof Dr Budi Santoso, dr, Sp.OG (K) merupakan Dekan FK Unair dengan masa bakti 2020-2025. Bersama jajaran pimpinan lain, Budi dilantik oleh Rektor Unair Prof Mohammad Nasih pada Rabu (30/9/2020).

Diberitakan Kompas.com, Kamis, informasi pencopotan Budi sebagai Dekan FK Unair tersebar melalui pesan di grup WhatsApp pada Rabu (3/7/2024). Pesan tersebut berisi mengenai informasi pemberhentian dan permintaan maaf dari dokter spesialis ahli dalam bidang ginekologi dan onkologi itu.

"Assalamualaikum wr wb, Bpk ibu Dosen FK. Unair, per hari ini sy diberhentikan sebagai Dekan FK. Unair, sy menerima dengan lapang dada dan ikhlas, Mhn maaf selama sy memimpin FK. Unair ada salah dan khilaf, mari terus kita perjuangkan FK. Unair tercinta untuk terus maju dan berkembang, Aamiin3x , salam hormat untuk guru, semior dan sejawat semuanya," tulis pesan itu.

Budi pun membenarkan pesan yang beredar dikirimkan olehnya. Sebab, dia telah menerima surat keputusan (SK) pencopotan sebagai Dekan FK Unair. Budi mengungkapkan, pihak rektorat telah memberikan informasi pencopotannya sejak Rabu pukul 10.00 WIB. Akan tetapi, dia baru menerima surat keputusan terkait hal tersebut pada Rabu sore, sekitar pukul 15.00 WIB.

"Iya, (pesan) itu kan grupnya dekan ya, ada grupnya dosen-dosen. Saya pamitan karena SK-nya saya terima tadi, sekitar pukul 15.00 WIB," kata Budi, Rabu.

Sempat Dipanggil Rektor

Budi mengakui, dirinya sempat dipanggil oleh Rektor Unair, Prof Muhammad Nasih, pada Senin (1/7/2024). Dalam panggilan itu, dia diminta untuk menjelaskan mengenai pernyataannya yang menolak kehadiran dokter asing di Indonesia.

Budi memang sempat menyatakan penolakan terhadap Surat Edaran (SE) Nomor DG.03.02/D.IV/1483/2024 yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes). SE tersebut berisi tentang kebutuhan dokter warga negara asing (WNA) pada rumah sakit vertikal di lingkungan Kementerian Kesehatan.

"Saya Senin dipanggil terkait dengan statement tidak setuju dengan dokter asing. Terus akhirnya hari Rabu keluar SK-nya," jelasnya.***

Sumber: Goriau.com




Untuk saran dan pemberian informasi kepada tabloidrakyat.com, silakan kontak ke email: tabloidrakyat@yahoo.com


Komentar Anda


Copyright © 2023 Tabloidrakyat.com - All Rights Reserved
Scroll to top