PEKANBARU (Tabloidrakyat) – Beberapa waktu lalu viral di media sosial Instagram, seorang pria mengaku petugas DLHK Kota Pekanbaru meminta retribusi sampah di pertokoan. Dalam video yang diunggah IG @viralpekanbaru, pria yang belakangan bukan petugas resmi itu meminta dengan paksaan.

Ketika dikonfirmasi, Plt Kepala DLHK Kota Pekanbaru, Tengku Ahmed Reza Pahlevi sudah mendapat informasi itu. Pihaknya mengaku belum ada surat perintah tugas (SPT) kepada juru pungut retribusi persampahan.

"Kita belum ada terbitkan SPT. Kami imbau masyarakat untuk melakukan pembayaran nontunai," ujar Plt Kepala DLHK Kota Pekanbaru, Tengku Ahmed Reza Pahlevi, Jumat (5/7/2024).

Ia menjelaskan, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru untuk meningkatkan pelayanan sekaligus memberikan kemudahan bagi warga dalam membayar retribusi sampah tepat waktu. Penerapan sistem noncash atau nontunai bertujuan menghindari pungutan liar (pungli), memastikan retribusi yang dibayarkan langsung masuk ke kas daerah.

"Kita sudah sosialisasikan juga tetapi masih banyak masyarakat yang melakukan pembayaran retribusi pelayanan persampahan secara tunai," ujarnya.

DLHK telah menyiapkan Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD) yang akan dikirim langsung ke warga yang terdaftar sebagai wajib retribusi melalui RT/RW setempat.

Warga yang menerima SKRD tinggal melakukan pembayaran di Bank Riau Kepri (BRK) Syariah sesuai besaran retribusi yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Kota Pekanbaru tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

Pemko Pekanbaru berharap bisa meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam pengelolaan retribusi sampah.

Sumber: Halloriau.com