PEKANBARU (Tabloidrakyat) - Kenaikan harga beras dan juga cabai yang terjadi belakangan ini, masih membuat sektor pangan sebagai penyumbang inflasi di Kota Pekanbaru, Jumat (5/7).

Menurut Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kota (Setdako) Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut, sampai saat ini harga beras dan cabai masih menjadi kontribusi terbesar yang mempengaruhi inflasi.

Itu sebabnya Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru akan mengoptimalkan penyaluran beras SPHP di seluruh outlet di Kota Pekanbaru.

Pasalnya, saat ini di Kota Pekanbaru terdapat sebanyak 300 outlet beras SPHP di Pekanbaru, yang seharusnya beras SPHP ini bisa langsung dijual kepada rumah tangga yang memang memerlukan, dan bukan dijual kepada pedagang yang menyebabkan harganya menjadi lebih tinggi di pasaran.

“Kami tak ingin beras SPHP ini dijual ke pedagang. Karena, ini yang memunculkan persoalan, makanya kita akan optimalkan penyaluran beras ini agar benar-benar tepat sasaran,” ucapnya.

Ia juga berharap kepada masyarakat mendapat akses langsung dalam pembelian beras SPHP. Supaya, harga beras SPHP lebih terjangkau.

“Sehingga, kami bisa mengurangi permintaan atas beras premium yang harganya tinggi. Supaya, harga beras premium bisa dikendalikan dan inflasi bisa lebih stabil ke depannya,” ucap Ingot.

Selain itu, harga bahan pokok lainnya juga masih tinggi, tetapi stabil. Harga bahan pokok belum turun drastis tapi tak juga naik signifikan, sehingga pihaknya akan terus melakukan monitoring terhadap bahan pangan yang ada di Kota Pekanbaru.

“Saya kira kondisi ini cukup baik. Kami harap bahan pokok turun secara perlahan-lahan,” tegasnya.(lim)

Sumber: Riaupos.com