PEKANBARU (Tabloidrakyat) - Untuk memastikan pengendalian penyakit menular di ruang tahanan, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pekanbaru rutin melakukan monitoring dan evaluasi, baik secara internal maupun eksternal. Hal itu untuk memastikan pengendalian penyakit menular seperti HIV-AIDS dan TBC di antara warga binaan berjalan dengan baik.

Kepala Lapas Kelas IIA Pekanbaru Sapto Winarno menjelaskan, monitoring dan evaluasi juga bertujuan untuk mengetahui sejauh mana capaian pelaksanaan pengendalian penyakit sejauh ini. Ini juga dilakukan untuk mengetahui kendala dan tantangan yang dihadapi.

Selain itu, sebut Sapto, monitoring dan evaluasi juga menjadi sarana untuk memberikan arahan dan bimbingan dalam rangka meningkatkan efektivitas pengendalian penyakit menular dan sistem pelaporannya.

‘’Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan upaya pengendalian penyakit menular dan menjaga kesehatan warga binaan di dalam Lapas. Lapas Pekanbaru selalu proaktif dalam melakukan berbagai upaya pencegahan dan pengendalian penyakit menular, seperti skrining kesehatan, pengobatan penyakit menular, sosialisasi kesehatan dan edukasi tentang pencegahan penyakit menular,’’ kata Sapto pada Sabtu (6/7).

Monitoring dan evaluasi terkini yang diikuti Tim Kesehatan Klinik Pratama Lapas Pekanbaru pada Rabu (3/7) lalu. Digelar secara virtual, kegiatan ini diselenggarakan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kemenkumham RI yang diikuti seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan seluruh Indonesia. Sapto Winarno menambahkan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari komitmen Lapas Pekanbaru dalam memberikan pelayanan kesehatan yang optimal kepada seluruh warga binaan.

Baca Juga: Pastikan Napi Bebas Penyakit Menular Berbahaya

‘’Dengan mengikuti kegiatan monitoring dan evaluasi ini, kami dapat memastikan bahwa langkah-langkah yang telah kami ambil berada di jalur yang benar dan sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan,’’ tutup Sapto.(end)

Sumber: Riaupos.com