Jumat, 18 Oktober 2024

Breaking News

  • Pemprov Fasilitasi UMKM dan Ekraf di Kenduri Riau 2024   ●   
  • Dua Tersangka Dugaan Korupsi Segera Disidangkan, Kasus Dana BOK Puskesmas Rumbio   ●   
  • Struktur Pimpinan DPRD Meranti Dinyatakan Lengkap, Berikut Gambaran Jadwal Pelantikan   ●   
  • Cuaca Terik, Abdul Wahid dan UAS Turun Panggung Membaur dengan Masyarakat   ●   
  • Ariandono Dijan Winardi Langgar Kode Etik Jurnalistik dan Kode Prilaku Wartawan Akan Diadukan ke Dewan Kehormatan PWI   ●   
Nyaris Jadi Mangsa Buaya, Warga Penjuru Inhil Selamat dari Serangan Mengerikan
Selasa 09 Juli 2024, 14:18 WIB

PEKANBARU (Tabloidrakyat) - Seorang warga RT 03/RW 02 Parit Kalimantan, Desa Penjuru, Kabupaten Inhil, Zulkarnain, nyaris menjadi korban serangan buaya saat mandi di belakang rumahnya Minggu (7/7/2024) dini hari.

Kades Penjuru, Saleh menjelaskan, insiden tersebut terjadi sekitar pukul 02.30 WIB.

"Hasil pemeriksaan medis Riki Amk Skep menunjukkan, korban mengalami luka lecet dekat pergelangan tangan dan kulit memutih berukuran 7 cm x 6 cm," ungkap Saleh dilansir mcr, Senin (8/7/2024).

Luka di tangan kiri Zulkarnain juga dilaporkan terasa nyeri dan panas, serta menyebabkan perasaan cemas dan gelisah akibat trauma.

Proses pengobatan dilakukan dengan membersihkan luka menggunakan air mengalir, antiseptik, dan obat-obatan seperti Amoxicillin, Asmet dan Dexamethasone.

"Petugas medis menyarankan korban untuk istirahat dan tetap tenang serta segera melaporkan jika ada infeksi lebih lanjut," tambah Saleh.

Menceritakan kronologi kejadian, Saleh menuturkan, Zulkarnain sedang mandi saat air pasang tiba-tiba diserang buaya.

"Buaya tersebut diperkirakan memiliki lebar sekitar dua keping papan dan panjang sekitar tiga meter," jelasnya.

Buaya menyerang tangan kiri Zulkarnain dan menyeretnya ke tengah sungai sejauh 15 meter dari pelabuhan. Beruntung, Zulkarnain berhasil memukul buaya dengan ujung jarinya dan menusuk mata buaya hingga akhirnya buaya melepaskan gigitannya.

"Setelah bebas, korban berenang ke arah pelabuhan dan duduk di pelantar," tuturnya.

Usai kejadian, Zulkarnain yang masih dalam kondisi trauma dibawa istrinya ke rumah untuk diobati.

Sementara itu, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Riau, Genman Suhefti Hasibuan menuturkan, pihaknya telah berkomunikasi dengan pemerintah daerah setempat.

"Staf BKSDA Riau akan dikirim untuk berkoordinasi dengan pemda setempat," sebut Genman.

Genman juga menegaskan, sungai-sungai di Inhil merupakan habitat buaya, sehingga BKSDA Riau bekerja sama dengan Pemda Inhil untuk melakukan penanganan dini di lapangan.

"Kami telah memberikan imbauan berupa pamflet di lokasi-lokasi yang menjadi habitat buaya agar warga berhati-hati beraktivitas," jelasnya.

Genman juga menyarankan warga untuk menghindari area-area yang diketahui sebagai habitat buaya jika memungkinkan.

"Bila dimungkinkan, warga dapat untuk menghindarinya," pungkasnya.(*)

 

Sumber:halloriau.com 




Untuk saran dan pemberian informasi kepada tabloidrakyat.com, silakan kontak ke email: tabloidrakyat@yahoo.com


Komentar Anda


Copyright © 2023 Tabloidrakyat.com - All Rights Reserved
Scroll to top