Jumat, 18 Oktober 2024

Breaking News

  • Grafik Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp7.000 Per Gram   ●   
  • Oknum Guru dan 2 Mahasiswa Sebarkan Konten Porno di Medsos Ditangkap Polisi   ●   
  • Ada Ribuan Investasi dan Pinjol Ilegal di Riau, OJK Imbau Warga Cermat dan Waspada   ●   
  • Pengelolaan Sampah di Kota Pekanbaru Tahun 2025 Belum Dipastikan   ●   
  • Pemprov Fasilitasi UMKM dan Ekraf di Kenduri Riau 2024   ●   
Sumber Migas Baru ditemukan di Blok Rokan
Rabu 17 Juli 2024, 11:02 WIB

PEKANBARU (Tabloidrakyat) - PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Wilayah Kerja (WK) Rokan terus melakukan kegiatan eksplorasi yang masif pascaalih kelola Blok Rokan pada 2021. Hasilnya, PHR berhasil menemukan sumber minyak dan gas (migas) baru di Blok Rokan dengan potensi produksi hingga 3.000 barel minyak per hari (BOPD).

PHR menemukan sumber migas baru tersebut melalui pengeboran Sumur Eksplorasi Astrea-1 di Kecamatan Tanah Putih, Kabupaten Rokan Hilir, Riau.

EVP Upstream Business PHR WK Rokan Andre Wijanarko mengatakan, sumur eksplorasi Astrea-1 ini merupakan bagian dari Komitmen Kerja Pasti (KKP) WK Rokan dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Sumur ini menargetkan reservoir utama pada Formasi Pematang Upper Red Bed.

Sumur tersebut dibor dengan profil directional menggunakan rig pengeboran darat, dimulai pada 10 April 2024, dan mencapai kedalaman akhir 7.158 kaki pada 23 Mei 2024.

Operasi Sumur Astrea-1 dilanjutkan pada tahap Uji Kandungan Lapisan (UKL) menggunakan rig workover pada 5 Juli 2024. Setelah serangkaian evaluasi formasi menggunakan e-line logging, PHR mengusulkan dua interval UKL.

“Pada tahap Uji Kandungan Lapisan pertama, Formasi Pematang Upper Red Bed berhasil memperoleh laju alir minyak lebih dari 3.000 BOPD. Penemuan sumur eksplorasi ini merupakan penemuan ketiga setelah sebelumnya menemukan migas di sumur Sidingin North-1 dan Pinang East-1, serta sumur Mibasa-1 yang mengindikasikan minyak,” jelas Andre, Rabu (17/07/2024).

UKL bertujuan mengetahui kandungan hidrokarbon ekonomis dari suatu lapisan dan karakteristik reservoir setelah pengeboran. UKL dilakukan dengan memproduksikan fluida melalui pipa bor.

Jika ditemukan hidrokarbon, laju alirnya diukur dan dialirkan menuju burn pit untuk dibakar karena keterbatasan fasilitas produksi pada tahap eksplorasi. Hal ini dilakukan dengan memperhatikan aspek keselamatan, lingkungan, dan mitigasi dampak sosial.

VP Explorations PHR, Suprayitno Adhi Nugroho, menjelaskan bahwa temuan migas di Astrea-1 merupakan hasil kolaborasi seluruh fungsi di WK Rokan dalam mendukung strategi eksplorasi perusahaan.

Pengeboran sumur Astrea-1 membuktikan konsep baru pengembangan area kompleks cluster prospek di WK Rokan dan akan dilanjutkan dengan evaluasi bawah permukaan melihat peluang stratigraphic trap di Formasi Pematang Upper Red Bed, Sub Cekungan North Aman, dan Sumatera Tengah.

“Penemuan minyak di Astrea-1 semakin menambah keyakinan para ahli geologi PHR dalam mencari sumber daya baru di area yang sudah sangat matang, di antara lapangan berproduksi dan telah diproduksikan puluhan tahun. Ini dilakukan untuk menjaga penurunan alamiah produksi minyak ke depan,” tambah Andre.

SKK Migas mengapresiasi capaian yang diraih PHR ini. Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi D Suryodipuro, mengatakan bahwa pengeboran sumur Astrea-1 merupakan bukti komitmen PHR untuk mencapai target dan meningkatkan produksi migas nasional.

“Komitmen pengeboran harus terus dijalankan oleh PHR dan KKKS lainnya untuk mencapai target yang telah ditetapkan oleh pemerintah,” kata Hudi.

Menurut Hudi, temuan hidrokarbon minyak bumi dari Sumur Astrea-1 di Blok Rokan adalah kabar baik, terlebih bertepatan dengan peringatan 22 tahun kiprah SKK Migas dalam pengelolaan hulu migas di Indonesia.

Sebagai wujud implementasi Long Term Planning bagian reserve to production, penemuan ini akan terus ditindaklanjuti dan proses pengembangan akan terus berjalan sehingga terjadi peningkatan produksi yang masif.

Eksplorasi Subholding Upstream Pertamina gencar melakukan aktivitas eksplorasi migas di area yang telah ada untuk mendukung keberlanjutan produksi pada wilayah kerja yang mature, didukung dengan teknologi dan operasi yang andal.

Temuan cadangan ini sekaligus merupakan bagian penting dari program pemerintah di sektor energi nasional untuk mencapai target produksi minyak 1 juta barel per hari dan produksi gas 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) pada tahun 2030.**

Sumber: Cakaplah.com




Untuk saran dan pemberian informasi kepada tabloidrakyat.com, silakan kontak ke email: tabloidrakyat@yahoo.com


Komentar Anda


Copyright © 2023 Tabloidrakyat.com - All Rights Reserved
Scroll to top