Jumat, 18 Oktober 2024

Breaking News

  • Ariandono Dijan Winardi Langgar Kode Etik Jurnalistik dan Kode Prilaku Wartawan Akan Diadukan ke Dewan Kehormatan PWI   ●   
  • Sudah 2.093 Pelamar PPPK Pemprov Riau   ●   
  • Usai Asingkan Diri ke India, Sheikh Hasina Terancam Ditangkap dan Dideportasi ke Negaranya   ●   
  • Nikita Mirzani Sindir Fauzana saat Live, Bahas Pakai Filter di TikTok Serupa Owner-Owner Skincare sementara Aslinya Bopeng   ●   
  • Cekcok Gegara Gula, AdikTikam Abang Hingga Meninggal Dunia   ●   
Pekerja Perusahaan Kebun Sawit Tewas Dimangsa Harimau, Kepala Terpisah dari Badan
Kamis 18 Juli 2024, 09:18 WIB

SIAK (Tabloidrakyat) -- Seorang pekerja di perusahaan kelapa sawit yang tinggal di barak PT SAS, wilayah jalan lintas arah ke koridor perusahaan kertas, tepatnya RT 03/RK 04 Dusun 2 Kampung Penyengat, Kecamatan Sungai Apit, tewas dimangsa harimau sumatera saat buang air kecil.

Pekerja bernama Yasonia Zega (43), warga Pinang Sebatang Timur, RT 02/RK 02 Desa Pinang Sebatang Timur, Kecamatan Tualang Timur, sempat diseret ke dalam kebun sawit, dan berteriak minta tolong.

Demikian dikatakan Kapolsek Sungai Apit, AKP Rinaldi. Kejadiannya, Selasa (16/7/2024) sekitar pukul 23.30 WIB. Korban buang air kecil di belakang barak. Selang beberapa waktu, rekan korban Ilham Sinaga mendengar teriakan, lalu mencari asal suara.

"Ilham Sinaga menyaksikan korban diseret harimau sumatera menuju kebun sawit," terang Kapolsek Rinaldi.

Melihat itu, rekan rekan korban berkumpul, lalu melakukan pencarian terhadap korban dengan menelusuri jejak harimau dari rerumputan dan semak yang rebah.

Berjarak sekitar 30 meter dari lokasi korban diseret, ditemukan tubuh korban terpisah dengan kepala.

"Organ lain di tubuh korban tidak ada yang rusak," terang Kapolsek Rinaldi.

Selanjutnya jasad korban dibawa ke barak. Menunggu keluarganya datang, disemayamkan di barak tersebut.

"Kawasan dan areal PT SAS merupakan daerah yang masih terdapat binatang buas harimau yang sangat membahayakan manusia," jelas Kapolsek Rinaldi.

Pada Rabu (17/7), pukul 10.00 WIB, korban baru dapat dipindahkan dari barak ke kantor divisi PT SAS.

"Kami imbau pihak perusahaan menambah penerangan di area luar barak, dan melakukan pengawasan terhadap karyawan untuk tidak beraktivitas keluar barak di malam hari," kata Kapolsek Rinaldi

Perusahaan juga diminta untuk menerapkan sistem buddy system atau berkelompok saat bekerja di area perkebunan.
Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalaksa BPBD) Kabupaten Siak H Heriyanto SH, membenarkan kejadian konflik manusia dan harimau di Mungkal, Kampung Penyengat.

Pihaknya telah berkordinasi dengan Tim BBKSDA. Tim Animal Rescue Damkar-BPBD Siak, sudah bergabung dengan BBKSDA Provinsi Riau.

"Kami mengimbau warga yang melakukan aktivitas di area konflik harimau dan manusia tersebut agar berhati-hati, sebisanya menjauhi area tersebut, apalagi di malam hari," kata Kalaksa Heriyanto.

Dan bila terpaksa pergi beraktivitas di luar, hendaknya jangan sendirian, lakukanlah dengan berkelompok, atau menggunakan topeng wajah yang menghadap ke belakang kepala.

Lakukan patroli kampung dan jam malam. Jika berhadapan langsung dengan harimau tersebut, berusahalah agar tetap berhadap hadapan, jangan membelakangi atau lari, sehingga membuat harimau terpancing untuk memburu sebagai mangsanya.

Jangan main hakim sendiri dengan tindakan yang melawan hukum dan peraturan dalam hal menyikapi perilaku negatif dari harimau. Lakukan tindakan yang mengedepankan kearifan lokal. "Kami berharap warga sekitar selamat, petugas yang turun selamat, dan harimau merupakan hewan yang dilindungi juga selamat," kata Kalaksa Heriyanto.

Sumber: Riaupos.com




Untuk saran dan pemberian informasi kepada tabloidrakyat.com, silakan kontak ke email: tabloidrakyat@yahoo.com


Komentar Anda


Copyright © 2023 Tabloidrakyat.com - All Rights Reserved
Scroll to top