PEKANBARU (Tabloidrakyat) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru memprediksi hujan dengan intensitas ringan masih akan terjadi di Provinsi Riau selama sepekan ke depan.
Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Pekanbaru Irwansyah Nasution mengatakan, cuaca di wilayah Provinsi Riau dalam sepekan terakhir terasa cukup terik dan curah hujan dengan intensitas ringan terpantau hanya terjadi di sebagian kecil wilayah Kabupaten Kampar pada awal pekan lalu.
“Karena cuaca lagi terik beberapa hari ke depan, kami mengimbau masyarakat untuk jangan lupa selalu menggunakan tabir surya saat beraktivitas di luar ruangan agar terlindungi dari sinar UV. Selain itu, rajin konsumsi air putih agar terhindar dehidrasi,” tegasnya, Senin (29/7).
Sementara untuk titik panas di Provinsi Riau terpantau meningkat cukup tinggi terutama di wilayah Rokan Hilir dan juga Indragiri Hulu. Bahkan saat ini juga upaya penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih terus dilakukan dengan operasi modifikasi cuaca atau (OMC ) serta water bombing untuk membantu tim darat yang juga melakukan proses pemadaman dan pendinginan.
“Mitigasi Bencana Karhutla Pemerintah Daerah terus berupaya melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) atau dulu dikenal dengan TMC sehingga pertumbuhan jumlah titik panas bisa ditekan. Selain OMC pemerintah daerah terus melakukan pemadaman titik panas dengan mengunakan helikopter water bombing,” jelasnya kepada Riau Pos, Senin (29/7).
Sedangkan untuk prakiraan cuaca sepekan ke depan, berdasarkan pantauan kondisi atmosfer secara global El Nino-Southern Oscillation (ENSO) didefinisikan sebagai anomali pada suhu permukaan laut di Samudera Pasifik di Pantai Barat Ekuador dan Peru yang lebih tinggi daripada rata-rata normalnya, masih berada dalam kondisi netral sehingga tidak signifikan terhadap peningkatan curah hujan di wilayah Riau.
Demikian juga dengan Indian Ocean Dipole (IOD) atau perbedaan suhu permukaan laut antara dua wilayah, yaitu di Laut Arab (Samudera Hindia bagian barat) dan Samudera Hindia bagian timur di selatan Indonesia juga masih dalam kondisi netral sehingga suplai uap air dari wilayah samudera Hindia ke wilayah Indonesia bagian barat tidak signifikan.
Untuk Madden Julian Oscillation (MJO) yang merupakan aktivitas intra seasonal yang terjadi di wilayah tropis dapat dikenali berupa adanya pergerakan aktivitas konveksi yang bergerak ke arah timur dari Samudera Hindia ke Samudera Pasifik yang biasanya muncul setiap 30 sampai 40 hari, saat ini berada dalam fase 5. Kondisi ini kurang memberikan kontribusi terhadap penambahan uap air yang membentuk awan hujan di wilayah Provinsi Riau.
“Untuk pola angin masih menunjukkan adanya daerah belokan angin dan kondisi ini dapat mendukung penambahan pasukan udara basah untuk pembentukan awan hujan di wilayah Provinsi Riau sehingga untuk periode tanggal 29 Juli hingga 4 Agustus 2024 mendatang yang diperdiksi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang diperkirakan terjadi terutama di wilayah Riau bagian utara dan juga pesisir timur seperti Kabupaten Rokan Hilir Rokan Hulu Bengkalis dan juga wilayah Kabupaten Kepulauan juga sebagian Kabupaten Pelalawan,” jelasnya.
Sementara itu, untuk suhu udara di prakirakan berkisar antara 23 hingga 34 ° celcius dengan kelembaban udara berkisar antara 50 hingga 95 persen dan arah angin didominasi berasal dari tenggara hingga Barat daya dengan kecepatan 10 hingga 30 km per jam.
Penjual AC Kebanjiran Pesanan
Cuaca panas yang terjadi saat memasuki musim kemarau mengakibatkan penjualan air conditioner (AC) dan kipas angin di Kota Bertuah mengalami peningkatan. Pantauan Riau Pos, Senin (29/7) di Plaza Batam Jaya Elektronik, Jalan Tuanku Tambusai, Kecamatan Payung Sekaki, tampak sejumlah tim penjualan membungkus AC yang telah dipesan masyarakat.
Bahkan sebagian lainnya sudh dilakukan pengemasan dan siap dikirim dan dipasang oleh tim teknisi ke rumah customer. Wahyu Ariansyah Promotor Plaza Batam Jaya Elektronik mengatakan, selama beberapa pekan belakangan ini penjualan AC sudah mengalami kenaikan yang cukup dari hari biasanya.
Di hari biasanya penjualan AC di toko tersebut hanya 3 hingga 5 unit, tetapi di musim panas seperti saat ini penjualan meningkat menjadi 10 unit. Tak hanya dari penjualan, akibat banyaknya pemesanan, para teknisi yang melakukan pemasangan unit di setiap rumah konsumen harus bergantian, dan masa tunggu pemasangan bisa hingga dua hari
“Biasanya kalau konsumen beli hari ini, di hari yang sama akan dilakukan pemasangan. Tapi, sekarang tidak. Jadi karena yang mengantre cukup banyak maka pemasangan dilakukan hingga dua hari kerja,” katanya.
Sumber: Riaupos.com
Mengapa Pendidikan, Budaya dan Lingkungan Riau Terancam? Menurut Abdul Wahid ini Penyebabnya
Neymar Kembali Merumput Bersama Al Hilal setelah Absen 12 Bulan karena Cedera
Naik, Harga Kelapa Sawit Mitra Plasma Pekan Ini Rp3.358 per Kg
Buka Lapangan Pekerjaan, Jadikan Bonus Demografi sebagai Berkah, Husni Merza Ajak Milenial dan Gen Z Berkarya
Rupiah Melemah Pagi Ini
Belasan Pedagang Cut Nyak Dien Datangi Fraksi PDIP DPRD Pekanbaru, Ada Apa?
Universitas Muhammadiyah Riau Tingkatkan Jaringan Internasional, Teken MoU dengan CUMT Kamboja
Sembari Pantau Harga Bahan Pokok, Polres Kuansing Edukasi Masyarakat Terkait Pilkada Damai
Kasmarni Akan Benahi Wisata Perapat Tunggal Bengkalis
Diduga Putus Cinta dan Gagal Nikah, Warga Pulau Jambu Nekat Gantung Diri di Jendela Kamar
Heboh! Seorang Nenek di Kampar Ditemukan Tewas di Tepi Sawah, Kalung dan Emas Hilang
Kabar Baik! Pekan Kedua Ramadan, Harga TBS Sawit Riau Naik
THR PNS, TNI/Polri Hingga Pensiunan Akan Cair Hari Ini
Mengapa Pendidikan, Budaya dan Lingkungan Riau Terancam? Menurut Abdul Wahid ini Penyebabnya
Neymar Kembali Merumput Bersama Al Hilal setelah Absen 12 Bulan karena Cedera
Naik, Harga Kelapa Sawit Mitra Plasma Pekan Ini Rp3.358 per Kg
Buka Lapangan Pekerjaan, Jadikan Bonus Demografi sebagai Berkah, Husni Merza Ajak Milenial dan Gen Z Berkarya