Jumat, 18 Oktober 2024

Breaking News

  • UAS Sebut Akan Berjuang Sampai Tetes Darah Terakhir Untuk Kemenangan Bermarwah   ●   
  • Polres-Bawaslu Kuansing Bahas Isu Negatif Pilkada 2024   ●   
  • Grafik Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp7.000 Per Gram   ●   
  • Oknum Guru dan 2 Mahasiswa Sebarkan Konten Porno di Medsos Ditangkap Polisi   ●   
  • Ada Ribuan Investasi dan Pinjol Ilegal di Riau, OJK Imbau Warga Cermat dan Waspada   ●   
ISIS Melakukan Serangan Bom Mematikan yang Tewaskan 84 Orang di Iran
Jumat 05 Januari 2024, 11:03 WIB

(TABLOIDRAKYAT) IRAN – Kelompok Negara Islam (ISIS) mengatakan mereka melakukan serangan bom di Iran terhadap kerumunan orang yang menandai peringatan empat tahun pembunuhan kepala intel Qasem Soleimani oleh Amerika Serikat (AS).

Serangan di Kerman di Iran selatan menewaskan 84 orang dan melukai lebih banyak lagi.

Jumlah korban tewas direvisi turun pada Kamis (4/1/2024) pagi oleh kepala layanan darurat Iran dari angka sebelumnya sebanyak 95 orang.

Iran awalnya mengatakan bahwa Israel dan AS pasti berada di balik serangan tersebut.

ISIS menyampaikan klaim tersebut melalui salurannya di Telegram. Kelompok tersebut kemudian merilis gambar di outlet beritanya Amaq yang menunjukkan dua pria bertopeng, yang dikatakan bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Laporan tersebut menyatakan bahwa pelaku bom bunuh diri pertama meledakkan sabuk bahan peledaknya di tengah kerumunan orang dan pelaku bom kedua memicu bahan peledaknya sekitar 20 menit kemudian.

ISIS menyebut para penyerangnya sebagai "Omar al-Muwahhid" dan "Sayfullah al-Mujahid". Itu adalah nama umum yang membuat sulit untuk memastikan apakah penyerangnya adalah orang Iran atau orang asing.

ISIS telah menyerang warga sipil dan pasukan keamanan di Iran beberapa kali dalam beberapa tahun terakhir.

Mereka menyambut baik kematian Jenderal Soleimani pada 2020, yang milisinya berperang melawan kelompok tersebut di Irak selama bertahun-tahun.

Sebelumnya, wakil politik Presiden Ebrahim Raisi, Mohammad Jamshidi, menyalahkan Israel dan AS. Namun, AS menyatakan tidak memiliki indikasi keterlibatan Israel dan menampik dugaan keterlibatan Washington.

Dan seperti yang dikatakan oleh banyak pengamat Timur Tengah pada saat itu, hal ini bukanlah cara Israel beroperasi di Iran.

Serangan-serangan di sana yang diduga diatur oleh agen mata-mata eksternal Israel, Mossad, hampir selalu menargetkan pembunuhan terhadap ilmuwan nuklir atau tokoh militer terkemuka.

Israel tidak berkepentingan untuk menyia-nyiakan aset intelijennya yang berharga di Iran dengan meledakkan warga sipil yang berduka.

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei bersumpah akan memberikan “tanggapan keras” terhadap serangan tersebut.

“Penjahat yang kejam harus tahu bahwa mereka akan ditindak tegas mulai sekarang dan tidak diragukan lagi akan ada tanggapan yang keras,” kata Ayatollah Khamenei dalam sebuah pernyataan pada Rabu (5/1/2024) malam.

Kini setelah ISIS mengklaim bahwa mereka berada di balik serangan tersebut, bahkan menyebut dua pelaku bom bunuh diri yang mereka katakan terlibat, maka sangat kecil kemungkinannya permintaan maaf dari Garda Revolusi Iran akan terjadi.

Permusuhan rezim Teheran terhadap AS dan Israel sangat mendalam dan terwujud dalam berbagai bidang. Yakni di Lebanon, Irak, Gaza, dan Yaman.

Soleimani dipandang sebagai tokoh paling kuat di Iran setelah pemimpin tertinggi sebelum dia terbunuh dalam serangan pesawat tak berawak AS di negara tetangga Irak pada 2020.

Sumber : Cakaplah.com




Untuk saran dan pemberian informasi kepada tabloidrakyat.com, silakan kontak ke email: tabloidrakyat@yahoo.com


Komentar Anda


Copyright © 2023 Tabloidrakyat.com - All Rights Reserved
Scroll to top