Sabtu, 19 Oktober 2024

Breaking News

  • Satgas Sudah Periksa 1690 Warga di Kuala Selat, Begini Perkembangan Kasus Malaria di Inhil   ●   
  • Hizbullah Tewaskan Dua Komandan Elite Israel   ●   
  • Suarez Nego Kontrak Baru di Inter Miami   ●   
  • Kolaborasi Sukseskan Kenduri Riau 2024, Pariwisata Riau Semakin Menggeliat   ●   
  • UAS Beberkan Rencana Berkampanye di 12 Kab/Kota di Riau Untuk Memenangkan Abdul Wahid-SF. Hariyanto   ●   
Hingga Juni, Kinerja APBN Riau Defisit Rp4,160 Triliun
Kamis 01 Agustus 2024, 14:49 WIB

PEKANBARU (Tabloidrakyat) - Sampai dengan 30 Juni 2024 atau periode semester I, pendapatan negara baru mencapai Rp10,59 triliun atau turun 17,50 persen dibanding semester I 2023 lalu.

Penerimaan negara tersebut terdiri dari penerimaan perpajakan sebesar Rp9,95 triliun dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp636,52 miliar.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Riau, belanja negara secara keseluruhan tumbuh 10,10 persen (yoy), disokong oleh belanja pemerintah pusat yang tumbuh 17,68 persen dan belanja TKD yang tumbuh 7,34 persen (yoy). Dari sisi belanja pemerintah pusat, belanja pegawai tumbuh 16,36 persen.

Kepala Kanwil DJPb Riau, Heni Kartikawati mengatakan bahwa pertumbuhan tertinggi pada satker KOREM-031/WB DAM-I/BB, disusul Kemenag Siak, Kemenag Rokan Hulu, Kemenag Prov Riau, dan Kemenag Inhil.

“Percepatan penyerapan belanja APBN dapat telah mendorong pertumbuhan konsumsi pemerintah. Selain itu, belanja barang juga tumbuh tinggi pada bulan Juni,” ungkapnya.

Belanja barang tumbuh 23,34 persen, disokong terutama oleh satker Setbawaslu Provinsi Riau, KPU seluruh kabupaten kota, dan pelaksanaan prasarana pemukiman Riau. Lalu belanja modal tumbuh 1,06 persen didukung oleh satker STAIN Bengkalis, Pengadilan Agama Siak Sri Indrapura, Pengadilan Agama Teluk Kuantan, Pelaksanaan Prasarana Permukiman Provinsi Riau, dan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Riau Belanja bansos tumbuh 18,81 persen disokong oleh belanja bantuan KIP kuliah bagi mahasiswa UIN Suska Riau dan STAIN Bengkalis.

Selain itu, Belanja TKD juga tumbuh signifikan seiring dengan realisasi DAU, DAK nonfisik, dan dana desa di Provinsi Riau.

Sementara itu pada sektor riil tercatat bahwa konsumsi masyarakat dan investasi di Riau semakin meningkat, sehingga inflasi dapat terkendali bahkan pada bulan Juni justru tercatat Riau mengalami deflasi sebesar 0,22 persen dibandingkan bulan Mei.

Pihaknya menyimpulkan secara umum kinerja APBN Riau hingga 30 Juni 2024 masih mencatatkan defisit sebesar Rp4,160 T, dan pertumbuhan ekonomi sebesar 3,42 persen (yoy).

“Menurut BPS, kontribusi Provinsi Riau pada triwulan I tahun 2024 terhadap perekonomian nasional sebesar 5 persen, dan masih menempatkan Riau pada posisi ke-6 PDRB terbesar secara nasional atau ke-2 terbesar di regional Sumatera,” tutupnya.(azr)

Sumber: Riaupos.com




Untuk saran dan pemberian informasi kepada tabloidrakyat.com, silakan kontak ke email: tabloidrakyat@yahoo.com


Komentar Anda


Copyright © 2023 Tabloidrakyat.com - All Rights Reserved
Scroll to top