PEKANBARU (Tabloidrakyat) - Hingga awal Agustus 2024, harga minyak goreng bersubsidi merek Minyakita di pasaran Kota Pekanbaru masih mahal. Berkisar Rp16.000 hingga Rp17.000 per liter.
Pantauan Riau Pos, Jumat (2/8) di sejumlah pasar tradisional di Kota Pekanbaru seperti Pasar Cik Puan, harga Minyakita ukuran 1 liter dijual Rp16.500. Sedangkan untuk ukuran botol isi 2 liter dijual Rp33.000.
Masih mahalnya harga minyak goreng bersubsidi ini dikeluhkan masyarakat. Mereka berharap harga minyak goreng bersubsidi bisa kembali normal ke harga sebelumnya yaitu Rp14 ribu per liter.
Seorang warga bernama Partini mengaku kecewa karena sampai saat ini harga minyak goreng bersubsidi masih mahal. Apalagi di saat perekonomian masyarakat menengah ke bawah sedang mengalami penurunan sehingga daya beli masyarakat terganggu.
”Bagaimana mau naik daya beli masyarakat kalau semua harga mahal. Tak ada yang benar-benar murah. Ini beras dan minyak goreng bersubsidi sudah pada naik. Tentu kami harus putar otak untuk menghemat uang belanjaan,” katanya, kemarin.
Ia berharap semua harga barang keperluan pokok di Kota Pekanbaru dapat kembali normal sehingga masyarakat bisa memenuhi keperluan hidup mereka sehari-hari.
Di sisi lain, Pemerintah Kota Pekanbaru melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) terus melakukan berbagai upaya agar dapat menstabilkan kembali harga minyak goreng bersubsidi di Kota Pekanbaru.
Menurut Kepala Disperindag Pekanbaru Zulhelmi Arifin, berdasarkan informasi yang diperoleh timnya di lapangan, Minyakita yang dijual melebihi harga eceran tertinggi (HET) Rp14 ribu per liter bukan berasal dari distributor resmi yang ada di Kota Pekanbaru. Namun berasal dari Kota Pematangsiantar, Provinsi Sumatera Utara (Sumut).
”Sementara sampai saat ini pemerintah pusat belum ada melakukan kenaikan harga (Minyakita, red) dalam bentuk Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag). Dan pekan lalu, saya sudah membahas kenaikan harga Minyakita dengan distributor minyak goreng. Mereka menyatakan masih menjual Minyakita sesuai HET yaitu Rp14.000 per liter,” katanya, kemarin
Lanjut Zulhelmi lagi, jika ada yang menjual Minyakita di atas Rp14.000 per liter, maka dipastikan minyak goreng itu bukan produksi pabrik kelapa sawit (PKS) di Riau. Karena, Minyakkita produksi Riau punya kode tertentu.
”Ternyata, setelah kita panggil para distributor di sini, Minyakkita yang dijual di pasaran itu dari Siantar. Makanya mau tidak mau pedagang menjual Rp16.500 per liter di Pekanbaru,” ucapnya.
Karena distribusi minyak goreng bersubsidi ini sudah melewati batas antar provinsi, maka pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Riau yang dapat melakukan penindakan terhadap keberadaan Minyakita tersebut.
Sumber: Riaupos.com
Grafik Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp7.000 Per Gram
Oknum Guru dan 2 Mahasiswa Sebarkan Konten Porno di Medsos Ditangkap Polisi
Ada Ribuan Investasi dan Pinjol Ilegal di Riau, OJK Imbau Warga Cermat dan Waspada
Pengelolaan Sampah di Kota Pekanbaru Tahun 2025 Belum Dipastikan
Pemprov Fasilitasi UMKM dan Ekraf di Kenduri Riau 2024
Dua Tersangka Dugaan Korupsi Segera Disidangkan, Kasus Dana BOK Puskesmas Rumbio
Struktur Pimpinan DPRD Meranti Dinyatakan Lengkap, Berikut Gambaran Jadwal Pelantikan
Cuaca Terik, Abdul Wahid dan UAS Turun Panggung Membaur dengan Masyarakat
Ariandono Dijan Winardi Langgar Kode Etik Jurnalistik dan Kode Prilaku Wartawan Akan Diadukan ke Dewan Kehormatan PWI
Diduga Putus Cinta dan Gagal Nikah, Warga Pulau Jambu Nekat Gantung Diri di Jendela Kamar
Heboh! Seorang Nenek di Kampar Ditemukan Tewas di Tepi Sawah, Kalung dan Emas Hilang
Kabar Baik! Pekan Kedua Ramadan, Harga TBS Sawit Riau Naik
THR PNS, TNI/Polri Hingga Pensiunan Akan Cair Hari Ini
Grafik Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp7.000 Per Gram
Oknum Guru dan 2 Mahasiswa Sebarkan Konten Porno di Medsos Ditangkap Polisi
Ada Ribuan Investasi dan Pinjol Ilegal di Riau, OJK Imbau Warga Cermat dan Waspada
Pengelolaan Sampah di Kota Pekanbaru Tahun 2025 Belum Dipastikan