Jumat, 18 Oktober 2024

Breaking News

  • UAS Sebut Akan Berjuang Sampai Tetes Darah Terakhir Untuk Kemenangan Bermarwah   ●   
  • Polres-Bawaslu Kuansing Bahas Isu Negatif Pilkada 2024   ●   
  • Grafik Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp7.000 Per Gram   ●   
  • Oknum Guru dan 2 Mahasiswa Sebarkan Konten Porno di Medsos Ditangkap Polisi   ●   
  • Ada Ribuan Investasi dan Pinjol Ilegal di Riau, OJK Imbau Warga Cermat dan Waspada   ●   
OKI Sebut Israel Pembunuh Haniyeh, Minta PBB Bertindak
Kamis 08 Agustus 2024, 13:39 WIB

(Tabloidrakyat) - Hasil rapat darurat Organisasi Kerjasama Islam (OKI) pada Rabu (7/8, menganggap Israel sepenuhnya bertanggung jawab atas pembunuhan Ketua Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh.

Rapat yang digelar di kota Jeddah, Arab Saudi itu menyesalkan kejahatan perang dan genosida yang dilakukan Israel di Jalur Gaza dan Tepi Barat, termasuk Yerusalem.

OKI menekankan bahwa pembunuhan Haniyeh selama ia tinggal di Teheran merupakan pelanggaran berat terhadap hukum internasional, Piagam PBB, dan serangan terhadap integritas teritorial dan keamanan nasional Iran.

"Ini merupakan kejahatan agresi, pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional, dan pelanggaran serius terhadap kedaulatan Iran," tegas OKI, seperti dimuat Anadolu Ajansi.

Lebih lanjut OKI menyoroti potensi eskalasi, khususnya sebagai respons atas pembunuhan pemimpin Hizbullah Fuad Shukr di Beirut dan kemungkinan tindakan balasan dari Iran menyusul pembunuhan Haniyeh.

Untuk itu, OKI mendesak agar Dewan Keamanan PBB segera bertindak guna mengakhiri agresi Israel dan memulihkan Gaza.

"DK PBB harus memberlakukan gencatan senjata segera dan menyeluruh terhadap agresi Israel dan memastikan akses yang memadai dan berkelanjutan terhadap bantuan kemanusiaan di seluruh Jalur Gaza," tambahnya.

Eskalasi ini terjadi di tengah serangan dahsyat Israel di Jalur Gaza sejak serangan Hamas Oktober lalu meskipun ada resolusi DK PBB yang menuntut gencatan senjata segera.

Hampir 40.000 warga Palestina telah terbunuh sejak saat itu, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, dan lebih dari 91.000 orang terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Lebih dari 10 bulan dalam perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur di tengah blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan.(rml)

Sumber: Radarpekanbaru.com




Untuk saran dan pemberian informasi kepada tabloidrakyat.com, silakan kontak ke email: tabloidrakyat@yahoo.com


Komentar Anda


Copyright © 2023 Tabloidrakyat.com - All Rights Reserved
Scroll to top