Jumat, 18 Oktober 2024

Breaking News

  • UAS Sebut Akan Berjuang Sampai Tetes Darah Terakhir Untuk Kemenangan Bermarwah   ●   
  • Polres-Bawaslu Kuansing Bahas Isu Negatif Pilkada 2024   ●   
  • Grafik Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp7.000 Per Gram   ●   
  • Oknum Guru dan 2 Mahasiswa Sebarkan Konten Porno di Medsos Ditangkap Polisi   ●   
  • Ada Ribuan Investasi dan Pinjol Ilegal di Riau, OJK Imbau Warga Cermat dan Waspada   ●   
20 Santriwati Dicabuli Pimpinan Ponpes di Karawang, Begini Modus Pelaku
Kamis 08 Agustus 2024, 14:26 WIB

KARAWANG (Tabloidrakyat) - K, pimpinan pondok pesantren (ponpes) di Kecamatan Majalaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, dilaporkan ke Polres Karawang karena diduga mencabuli sekitar 20 santriwati.

Dikutip dari Wartakotalive.com, Saepul Rohman selaku kuasa hukum para korban membenarkan sudah melaporkan perbuatan K ke Polres Karawang, Rabu (7/8/2024).

"Ya semalam, sejumlah korban melaporkan ke Polres Karawang terkait pelecehan seksual oleh oknum pimpinan ponpes inisial K," kata Saepul Rohman kepada awak media, Kamis (8/8/2024).

Saepul mengungkapkan, peristiwa keji yang menimpa para santriwati itu terjadi empat bulan yang lalu. Namun, saat itu para korban belum berani melaporkan kejadian tersebut kepada penegak hukum.

"Selama ini para korban belum berani laporan, karena takut. Mereka masih berusia 13 sampai 15 tahun dan masih duduk di bangku SMP. Untuk jumlah korban mencapai 20 orang. Kemungkinan bisa lebih," ujar Saepul.

Saepul menjelaskan, aksi bejat itu dilakukan dengan modus memberikan hukuman kepada para santriwati.

Hukuman yang diberikan itu mulai berupa dikunci di ruangan hingga diminta membuka pakaian.

"Jadi dalihnya seolah-olah korban ini sedang menerima hukuman. Disuruh buka bajunya satu-satu. Ada juga yang lagi mengaji, mereka diraba-raba bagian payudaranya dari belakang," tutur Saepul.

Dituturkan Saepul, sejauh ini baru enam korban melapor ke Polres Karawang. Namun, jumlah korban diduga ada sebanyak 20 orang, bahkan bisa lebih.

Sambung Saepul, saat ini para korban dalam kondisi trauma.

Saepul berharap aparat penegak hukum dapat bertindak tegas dalam menangani kasus tersebut.

"Kami berharap pihak kepolisian secepatnya mengusut tuntas kasus ini agar ada keadilan bagi mereka,” terang Saepul.

Kanit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Karawang, Ipda Rita Zahara, membenarkan adanya laporan pelecehan seksual terhadap sejumlah santriwati.

Pihaknya akan mendalami terlebih dahulu mengenai pelaporan pelecehan seksual tersebut.

“Iya benar, semalam korban baru datang. Sudah kita mintai keterangan, nanti hasilnya kami sampaikan," kata Rita.***

Sumber: Goriau.com




Untuk saran dan pemberian informasi kepada tabloidrakyat.com, silakan kontak ke email: tabloidrakyat@yahoo.com


Komentar Anda


Copyright © 2023 Tabloidrakyat.com - All Rights Reserved
Scroll to top