KARAWANG (Tabloidrakyat) - K, pimpinan pondok pesantren (ponpes) di Kecamatan Majalaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, dilaporkan ke Polres Karawang karena diduga mencabuli sekitar 20 santriwati.
Dikutip dari Wartakotalive.com, Saepul Rohman selaku kuasa hukum para korban membenarkan sudah melaporkan perbuatan K ke Polres Karawang, Rabu (7/8/2024).
"Ya semalam, sejumlah korban melaporkan ke Polres Karawang terkait pelecehan seksual oleh oknum pimpinan ponpes inisial K," kata Saepul Rohman kepada awak media, Kamis (8/8/2024).
Saepul mengungkapkan, peristiwa keji yang menimpa para santriwati itu terjadi empat bulan yang lalu. Namun, saat itu para korban belum berani melaporkan kejadian tersebut kepada penegak hukum.
"Selama ini para korban belum berani laporan, karena takut. Mereka masih berusia 13 sampai 15 tahun dan masih duduk di bangku SMP. Untuk jumlah korban mencapai 20 orang. Kemungkinan bisa lebih," ujar Saepul.
Saepul menjelaskan, aksi bejat itu dilakukan dengan modus memberikan hukuman kepada para santriwati.
Hukuman yang diberikan itu mulai berupa dikunci di ruangan hingga diminta membuka pakaian.
"Jadi dalihnya seolah-olah korban ini sedang menerima hukuman. Disuruh buka bajunya satu-satu. Ada juga yang lagi mengaji, mereka diraba-raba bagian payudaranya dari belakang," tutur Saepul.
Dituturkan Saepul, sejauh ini baru enam korban melapor ke Polres Karawang. Namun, jumlah korban diduga ada sebanyak 20 orang, bahkan bisa lebih.
Sambung Saepul, saat ini para korban dalam kondisi trauma.
Saepul berharap aparat penegak hukum dapat bertindak tegas dalam menangani kasus tersebut.
"Kami berharap pihak kepolisian secepatnya mengusut tuntas kasus ini agar ada keadilan bagi mereka,” terang Saepul.
Kanit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Karawang, Ipda Rita Zahara, membenarkan adanya laporan pelecehan seksual terhadap sejumlah santriwati.
Pihaknya akan mendalami terlebih dahulu mengenai pelaporan pelecehan seksual tersebut.
“Iya benar, semalam korban baru datang. Sudah kita mintai keterangan, nanti hasilnya kami sampaikan," kata Rita.***
Sumber: Goriau.com
Polres-Bawaslu Kuansing Bahas Isu Negatif Pilkada 2024
Grafik Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp7.000 Per Gram
Oknum Guru dan 2 Mahasiswa Sebarkan Konten Porno di Medsos Ditangkap Polisi
Ada Ribuan Investasi dan Pinjol Ilegal di Riau, OJK Imbau Warga Cermat dan Waspada
Pengelolaan Sampah di Kota Pekanbaru Tahun 2025 Belum Dipastikan
Pemprov Fasilitasi UMKM dan Ekraf di Kenduri Riau 2024
Dua Tersangka Dugaan Korupsi Segera Disidangkan, Kasus Dana BOK Puskesmas Rumbio
Struktur Pimpinan DPRD Meranti Dinyatakan Lengkap, Berikut Gambaran Jadwal Pelantikan
Cuaca Terik, Abdul Wahid dan UAS Turun Panggung Membaur dengan Masyarakat
Diduga Putus Cinta dan Gagal Nikah, Warga Pulau Jambu Nekat Gantung Diri di Jendela Kamar
Heboh! Seorang Nenek di Kampar Ditemukan Tewas di Tepi Sawah, Kalung dan Emas Hilang
Kabar Baik! Pekan Kedua Ramadan, Harga TBS Sawit Riau Naik
THR PNS, TNI/Polri Hingga Pensiunan Akan Cair Hari Ini
Polres-Bawaslu Kuansing Bahas Isu Negatif Pilkada 2024
Grafik Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp7.000 Per Gram
Oknum Guru dan 2 Mahasiswa Sebarkan Konten Porno di Medsos Ditangkap Polisi
Ada Ribuan Investasi dan Pinjol Ilegal di Riau, OJK Imbau Warga Cermat dan Waspada