(Tabloidrakyat) - University of Texas di San Antonio meluncurkan sebuah program inovatif yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan industri yang tengah berkembang pesat, yaitu gelar sarjana dalam bidang influencer media digital.

Program ini memberikan kesempatan bagi para kreator konten yang bercita-cita untuk mengasah keterampilan mereka di dunia media sosial, sebuah sektor yang semakin penting dalam perekonomian digital saat ini.

Dalam beberapa tahun terakhir, industri kreator konten memang tengah mengalami perkembangan luar biasa, dibantu oleh platform media sosial seperti TikTok, Instagram, dan YouTube.

Dilansir dari South China Morning Post, Minggu (8/9/2024), program baru ini dirancang untuk mengajarkan para mahasiswa keterampilan teknis seperti penyuntingan foto, pengembangan situs web, dan lebih dari itu, memahami psikologi audiens serta analisis data.

Pendekatan ini mencakup seluruh aspek yang diperlukan untuk sukses di dunia kreator konten, dari sisi teknis hingga memahami dinamika dan preferensi audiens.

“Kami ingin mengambil konsep pengaruh media dan membawanya ke tingkat yang lebih relevan,” kata Chad Mahood, associate communication professor yang mengembangkan program ini.

Menurutnya, program ini dirancang untuk tidak hanya melatih keterampilan praktis, tetapi juga memberikan wawasan tentang bagaimana konten digital dapat benar-benar menghubungkan kreator dengan audiens mereka secara efektif.

Program ini menawarkan lebih dari sekadar keterampilan teknis. Menurut Mahood, para mahasiswa yang ingin menjadi influencer juga akan mendapatkan pengalaman langsung dan membangun kredibilitas di mata merek-merek serta pemberi kerja.

Di tahun terakhir program ini, para mahasiswa akan mengembangkan proyek akhir yang dirancang untuk diuji langsung dengan audiens target mereka.

Mahood juga menjelaskan, lulusan dari program ini tidak hanya akan dibekali untuk menjadi influencer media sosial.

Mereka juga akan memiliki keterampilan untuk bekerja di berbagai sektor seperti periklanan, hubungan masyarakat, dan pembuatan konten internal di perusahaan yang semakin membutuhkan strategi pemasaran berbasis konten.

“Menjadi seorang influencer lebih dari sekadar menghasilkan video menarik atau memiliki situs web yang bagus. Ini tentang kemampuan untuk memahami, menganalisis, dan membangun koneksi yang kuat dengan audiens," kata Mahood.

Sumber: Cakaplah.com