Jumat, 18 Oktober 2024

Breaking News

  • Polres-Bawaslu Kuansing Bahas Isu Negatif Pilkada 2024   ●   
  • Grafik Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp7.000 Per Gram   ●   
  • Oknum Guru dan 2 Mahasiswa Sebarkan Konten Porno di Medsos Ditangkap Polisi   ●   
  • Ada Ribuan Investasi dan Pinjol Ilegal di Riau, OJK Imbau Warga Cermat dan Waspada   ●   
  • Pengelolaan Sampah di Kota Pekanbaru Tahun 2025 Belum Dipastikan   ●   
Geger, 400 Anak Jadi Korban Pelecehan Seksual di Panti Asuhan Malaysia
Jumat 13 September 2024, 11:36 WIB

(Tabloidrakyat) - Lebih dari 400 anak korban kekerasan di panti asuhan diselamatkan aparat keamanan Malaysia, Rabu, 11 September 2024. Panti asuhan tersebut dikelola organisasi bisnis berbasis Islam di Negeri Jiran

Pejabat kepolisian Malaysia, Inspektur Jenderal Razarudin Husain, ratusan anak tersebut diselamatkan dalam operasi penggerebekan di 20 tempat yang berada di dua negara bagian. Sebanyak 171 pria dewasa, termasuk ustaz ditangkap.

Razarudin menyebut korban yang diselamatkan terdiri dari 201 bocah laki-laki dan 201 anak perempuan. Mereka berusia satu sampai 17 tahun.

Penggerebekan berujung penangkapan itu dilaksanakan aparat keamanan setelah adanya laporan masyarakat terkait dugaan pelecehan seksual terhadap anak-anak di puluhan panti asuhan.

"Semua panti asuhan itu dikelola Global Ikhwan Services and Business (GISB)," ucap Razarudin dikutip dari kumparan, Jumat, 13 September 2024.

Merespons penangkapan, GISB membantah terlibat dalam pelecehan seksual terhadap ratusan anak. Mereka juga membantah mengelola puluhan panti asuhan yang digerebek.

"Bukan kebijakan kami merencanakan dan melaksanakan tindakan yang berlawanan dengan hukum Islam dan hukum nasional," kata GISB.

Mereka pun menuntut penyelidikan menyeluruh perihal kasus yang menyeret nama tersebut.

GISB juga terlibat dalam bisnis di berbagai sektor mulai dari supermarket sampai laundry. Selain di Malaysia GISB beroperasi di Indonesia, Singapura, Mesir, Arab Saudi, Prancis, Australia, dan Thailand.

Razarudin dalam konferensi pers Rabu lalu, menjelaskan bahwa berdasarkan hasil investigasi awal, anak yang sudah diselamatkan seluruhnya anak karyawan GISB Malaysia. Seluruhnya dibawa ke panti asuhan setelah mereka lahir. Di tempat itu mereka diduga jadi korban pelecehan.

Bentuk pelecehan, ucap Razarudin, termasuk sodomi oleh wali dewasa. Kemudian mereka diduga diajari menyodomi anak-anak lainnya di panti itu.

GISB sendiri dikaitkan dengan kelompok Al-Arqam yang sudah dilarang di Malaysia sejak 1994. GISB pernah mengakui hubungan dengan Al-Arqam namun kini mereka menggambarkan diri sebagai pengusaha yang berdasarkan ajaran Islam.

 
Sumber: Riauonline.com




Untuk saran dan pemberian informasi kepada tabloidrakyat.com, silakan kontak ke email: tabloidrakyat@yahoo.com


Komentar Anda


Copyright © 2023 Tabloidrakyat.com - All Rights Reserved
Scroll to top