Sabtu, 19 Oktober 2024

Breaking News

  • Satgas Sudah Periksa 1690 Warga di Kuala Selat, Begini Perkembangan Kasus Malaria di Inhil   ●   
  • Hizbullah Tewaskan Dua Komandan Elite Israel   ●   
  • Suarez Nego Kontrak Baru di Inter Miami   ●   
  • Kolaborasi Sukseskan Kenduri Riau 2024, Pariwisata Riau Semakin Menggeliat   ●   
  • UAS Beberkan Rencana Berkampanye di 12 Kab/Kota di Riau Untuk Memenangkan Abdul Wahid-SF. Hariyanto   ●   
Nilai Tukar Rupiah Ditutup Melemah di Level Rp15.140 Per Dolar AS
Selasa 01 Oktober 2024, 11:03 WIB

JAKARTA (Tabloidrakyat) - Nilai tukar (kurs) rupiah ditutup melemah 40 point di level Rp15.140 per dolar AS pada perdagangan, Senin (30/9) sore. Pengamat pasar uang sekaligus Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi menjelaskan, pelemahan ini dipengaruhi oleh pasar yang menunggu waktu untuk mendengar pernyataan dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell terkait petunjuk tentang kecepatan pelonggaran moneter bank sentral, pada pekan ini.

Selain itu, pelemahan ini juga didorong oleh akan dirilisnya data tentang lowongan pekerjaan dan perekrutan swasta, bersama dengan survei ISM tentang manufaktur dan jasa.

“Dengan Fed dan bank sentral utama lainnya yang mulai melonggarkan kebijakan, pemulihan ekonomi mungkin akan segera terjadi,” ujar Ibrahim, Senin (30/9).

Selain itu, dia juga membeberkan bahwa konflik Timur Tengah kembali memanas setelah Israel meningkatkan serangannya terhadap kelompok militan Hizbullah dan Houthi yang didukung Iran. Israel mengatakan telah mengebom target Houthi di Yaman pada hari Ahad (29/9).

Hal itu memperluas konfrontasinya dengan sekutu Iran dua hari setelah membunuh pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah dalam konflik yang meningkat di Lebanon. Di sisi lain, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin telah mengizinkan militer untuk memperkuat kehadirannya di Timur Tengah.

Sementara itu, aktivitas manufaktur Cina juga menyusut tajam pada September 2024 karena pesanan baru di dalam dan luar negeri merosot, menurunkan kepercayaan pemilik pabrik ke rekor terendah.

“Melambatnya manufaktur Cina ini tercermin dari indeks PMI manufaktur Caixin/S&P Global China yang anjlok menjadi 49,3 pada September 2024, dari 50,4 di bulan sebelumnya. Angka ini meleset dari perkiraan analis dalam jajak pendapat Reuters sebesar 50,5. Angka tersebut menandai yang terendah sejak Juli tahun lalu,” bebernya.

Dari sisi domestik, Ibrahim menyebut pasar mendukung wacana pemerintah melakukan penarikan utang di awal (prefunding) untuk membiayai APBN 2025 atau anggaran tahun pertama pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto. Sedangkan prefunding tersebut dilakukan melalui surat berharga negara (SBN) valuta asing (valas), bukan SBN rupiah.

Sebelumnya, wacana pemerintah melakukan prefunding APBN 2025 diungkapkan oleh Direktur Strategi dan Portofolio Pembiayaan, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Riko Amir.

Likuiditas asing akan sangat membantu menutup gap alias celah kebutuhan investasi jangka panjang. Apalagi, Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Fed telah menurunkan suku bunganya hingga 50 basis point (bps) pada medio September lalu. Dan kemungkinan The Fed kembali turunkan suku bunganya dua kali lagi dengan penurunan minimal 50 bps.

“Dengan penurunan suku bunga, diharapkan dana deposit di AS akan mengalir ke luar dan sangat berpotensi mengalir masuk ke pasar berkembang seperti Indonesia. Meski demikian, agar pemerintah memilih waktu yang pas ketika terbitkan SBN untuk prefunding APBN 2025 tersebut,” paparnya.(jpg)

Sumber: Riaupos.com




Untuk saran dan pemberian informasi kepada tabloidrakyat.com, silakan kontak ke email: tabloidrakyat@yahoo.com


Komentar Anda


Copyright © 2023 Tabloidrakyat.com - All Rights Reserved
Scroll to top