Sabtu, 19 Oktober 2024

Breaking News

  • Satgas Sudah Periksa 1690 Warga di Kuala Selat, Begini Perkembangan Kasus Malaria di Inhil   ●   
  • Hizbullah Tewaskan Dua Komandan Elite Israel   ●   
  • Suarez Nego Kontrak Baru di Inter Miami   ●   
  • Kolaborasi Sukseskan Kenduri Riau 2024, Pariwisata Riau Semakin Menggeliat   ●   
  • UAS Beberkan Rencana Berkampanye di 12 Kab/Kota di Riau Untuk Memenangkan Abdul Wahid-SF. Hariyanto   ●   
Pj Wako Tekankan Pentingnya Pola Distribusi Program Makan Bergizi Gratis di Perbatasan
Kamis 03 Oktober 2024, 10:00 WIB

(Tabloidrakyat) – Pj Walikota Pekanbaru, Risnandar Mahiwa, menegaskan pentingnya penyusunan pola dan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang tepat untuk program makan siang bergizi khususnya di daerah perbatasan. Ini mengingat perbedaan signifikan antara wilayah perkotaan dan perbatasan dalam hal distribusi dan jarak tempuh.

Risnandar menjelaskan bahwa karakteristik wilayah perbatasan sangat berbeda dengan perkotaan, yang mempengaruhi cara distribusi makanan.

"Yang pertama terkait jarak, pola dan SOP untuk program makan siang bergizi ini harus kita susun dengan baik. Jika kita membuat dapur umum, kita perlu memikirkan posisi dapur umum tersebut, karena perjalanan ke lokasi ini memakan waktu sekitar 45 menit. Wilayah perbatasan memiliki karakteristik berbeda dengan perkotaan. Tentunya, kita harus mempertimbangkan waktu agar makanan tidak terlambat sampai atau bahkan basi," ujar Risnandar, Rabu (2/10/2024).

Ia juga menambahkan bahwa salah satu solusi yang sedang dipertimbangkan adalah memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) setempat untuk mendukung penyediaan makanan bergizi di daerah perbatasan. Ini bertujuan untuk mempercepat proses distribusi serta melibatkan masyarakat lokal dalam program pemerintah.

"Kita bisa memberdayakan UMKM di sekitar lokasi untuk membantu pemerintah dalam menyiapkan makanan bergizi. Ini akan menjadi bagian dari evaluasi kita, melihat bagaimana pola distribusi yang tepat, apalagi lokasinya cukup jauh," tambahnya.

Risnandar menjelaskan bahwa hingga saat ini, petunjuk teknis (juknis) dari pemerintah pusat masih dinantikan. Setelah pelantikan Presiden pada 20 Oktober mendatang, akan ada kementerian yang bertanggung jawab langsung atas program ini, termasuk bagaimana penganggaran dan pelaksanaannya.

"Sampai sekarang, juknisnya belum ada. Kita menunggu, insyaallah setelah Bapak Presiden dilantik pada 20 Oktober nanti, akan ada kementerian yang membidangi ini. Apakah penganggarannya langsung dari kementerian atau melalui koordinasi dengan pemerintah daerah dan provinsi, kita siap mengikuti juknis yang ada," ungkapnya.

Namun, Risnandar menegaskan bahwa Kota Pekanbaru telah menunjukkan kesiapan dalam melaksanakan program ini. Simulasi yang sudah dilakukan, baik di perkotaan maupun di daerah perbatasan, menjadi bagian penting dari evaluasi keseluruhan.

"Simulasi kedua ini bagian dari evaluasi. Di perkotaan, program berjalan lancar, tapi di daerah perbatasan, kita harus lebih teliti. Makanan harus siap tepat waktu, pola distribusinya harus dipikirkan dengan matang, supaya tidak ada keterlambatan yang membuat anak-anak harus menunggu terlalu lama," tutupnya

Dengan evaluasi yang terus dilakukan, Pemerintah Kota Pekanbaru berharap program makan siang bergizi gratis ini dapat berjalan efektif, tidak hanya di perkotaan tetapi juga di daerah-daerah terpencil.

Sumber: Halloriau.com




Untuk saran dan pemberian informasi kepada tabloidrakyat.com, silakan kontak ke email: tabloidrakyat@yahoo.com


Komentar Anda


Copyright © 2023 Tabloidrakyat.com - All Rights Reserved
Scroll to top