PEKANBARU (Tabloidrakyat) - Pada September 2024 terjadi inflasi tahunan year on year (yoy) Provinsi Riau sebesar 1,38 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,80.

Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, inflasi tertinggi terjadi di Tembilahan sebesar 1,75 persen dengan IHK sebesar 104,45 dan terendah terjadi di Pekanbaru sebesar 1,25 persen dengan IHK sebesar 105,51.

Kepala BPS Riau, Asep Riyadi mengatakan, ada beberapa hal yang menyebabkan inflasi. “Inflasi yoy terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sembilan indeks kelompok pengeluaran,” ungkapnya belum lama ini.

Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi yoy pada September 2024 antara lain beras, emas perhiasan, beras, sigaret kretek mesin, nasi dengan lauk, sigaret kretek tangan, ikan lele, mobil, telur ayam ras, minyak goreng, bawang putih, ketupat atau lontong sayur, sigaret putih mesin, gula pasir, angkutan udara dan beberapa komoditas lainnya.

Sementara itu, secara bulanan, month to month (mtm) pada September Provinsi Riau mengalami deflasi sebesar 0,33 persen. sedangkan secara yoy Provinsi Riau mengalami inflasi sebesar 0,13 persen. Adapun komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan deflasi mtm, antara lain cabai merah, cabai rawit, jengkol, ikan serai, udang basah, bensin, cabai hijau, popok bayi sekali pakai, kentang, telepon seluler, kol putih kubis dan beberapa komoditas lainnya.

Pihaknya berharap inflasi di Riau bisa tetap terjaga hingga akhir tahun mendatang. Untuk itu perlu kerja sama pemerintah, seluruh stakeholder dan masyarakat dalam menjaga inflasi khususnya di Provinsi Riau.(azr)

Sumber: Riaupos.com