Jumat, 18 Oktober 2024

Breaking News

  • UAS Sebut Akan Berjuang Sampai Tetes Darah Terakhir Untuk Kemenangan Bermarwah   ●   
  • Polres-Bawaslu Kuansing Bahas Isu Negatif Pilkada 2024   ●   
  • Grafik Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp7.000 Per Gram   ●   
  • Oknum Guru dan 2 Mahasiswa Sebarkan Konten Porno di Medsos Ditangkap Polisi   ●   
  • Ada Ribuan Investasi dan Pinjol Ilegal di Riau, OJK Imbau Warga Cermat dan Waspada   ●   
Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika Buat Purwarupa Alat Pemantau Kualitas Udara
Rabu 09 Oktober 2024, 08:45 WIB

PEKANBARU (Tabloidrakyat)  - Mahasiswa Universitas Islam Riau (UIR) berhasil menciptakan purwarupa (prototype) alat alat pemantau kualitas udara yang berbasis Internet of Things (IoT). Alat ini diharapkan memudahkan dalam memantau tingkat polisi udara, terutama di perkotaan.

Keberhasilan Tu Bagus Dwi Fikri, mahasiswa angkatan tahun 2020 program studi Teknik Informatika, membuat purwarupa alat pemantau kualitas udara ini membawa dia menyelesaikan masa kuliah lebih singkat yakni hanya 3,5 tahun.

Dalam rilis yang diterima CAKAPLAH.COM prototype yang diciptakan Tu Bagus Dwi Fikri merupakan alat pemantau kualitas udara yang berbasis IoT. Alat ini menggunakan sensor MQ-135 untuk mendeteksi kualitas udara dan sensor MQ-2 untuk mengukur emisi asap.

Alat ini juga dilengkapi dengan sensor DHT22 yang mengukur suhu dan kelembaban, serta LED yang memberi visualisasi kualitas udara. Serta buzzer yang memberikan peringatan ketika kualitas udara di suatu lokasi susah masuk level Berbahaya.

Bagus mengatakan dalam alat yang masih purwarupa itu dia menambahkan fitur GPS tracking, yang mana alat itu berfungsi untuk memberikan lokasi alat berada. "Misalnya ada turis atau warga luar yang mengunjungi halte bus, mereka bisa lihat nama lokasi dan juga nama jalan yang ada di halte bus, yang tertanam di alat tersebut, " jelasnya, Selasa (8/10/2024).

Bagus bercerita ide ini didorong oleh rasa prihatin terhadap kualitas udara di perkotaan yang kian memburuk. Ia melihat peluang untuk menerapkan teknologi, mempelajari, dan menciptakan solusi yang relevan dalam memantau kualitas udara dan emisi asap, demi kesejahteraan masyarakat dan keberlanjutan lingkungan.

“Pengalaman saya di Ekskul Robotik memberikan dasar yang kuat dalam penguasaan hardware dan software, terutama dalam hal pengintegrasian sensor dan pengembangan sistem otomatisasi. Di sana, saya belajar tentang pemograman mikrokontroler dan pemanfaatan sensor yang sangat relevan dalam pembuatan prototype ini, ” tutur Tu Bagus Dwi Fikri yang juga tergabung dalam Ekskul Robotic.

Menurutnya project ini berbeda dengan skripsi. Proyek ini lebih banyak melibatkan hands-on practice dan eksperimen dengan perangkat keras serta sensor-sensor yang nyata.

"Sementara skripsi biasanya lebih teoritis dan berfokus pada penelitian literatur, pembuatan prototype ini membutuhkan pemahaman lebih mendalam tentang teknologi dan bagaimana mengintegrasikannya dalam sistem yang berfungsi penuh," cakapnya lagi.

“Saya berharap proyek ini dapat berkontribusi dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kualitas udara. Dengan adanya alat ini, masyarakat bisa secara real-time mengetahui tingkat polusi di lingkungan mereka. Bagi industri, khususnya transportasi publik, alat ini bisa membantu dalam memonitor emisi dan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi dampak lingkungan, ” harapnya.

Sumber: Cakaplah.com




Untuk saran dan pemberian informasi kepada tabloidrakyat.com, silakan kontak ke email: tabloidrakyat@yahoo.com


Komentar Anda


Copyright © 2023 Tabloidrakyat.com - All Rights Reserved
Scroll to top