Jumat, 18 Oktober 2024

Breaking News

  • Polres-Bawaslu Kuansing Bahas Isu Negatif Pilkada 2024   ●   
  • Grafik Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp7.000 Per Gram   ●   
  • Oknum Guru dan 2 Mahasiswa Sebarkan Konten Porno di Medsos Ditangkap Polisi   ●   
  • Ada Ribuan Investasi dan Pinjol Ilegal di Riau, OJK Imbau Warga Cermat dan Waspada   ●   
  • Pengelolaan Sampah di Kota Pekanbaru Tahun 2025 Belum Dipastikan   ●   
Serangan Israel Guncang Kota Beirut, Lebih dari 100 Korban Jiwa
Sabtu 12 Oktober 2024, 10:58 WIB

(Tabloidrakyat)  - Serangan Israel pada Kamis (10/10/2024) malam telah mengguncang kota Beirut, menyebabkan lebih dari 100 korban jiwa. Serangan itu menjadi yang paling mematikan di ibu kota Lebanon.

Setelah ledakan keras yang terus menerus, asap hitam membubung dan api menyala di langit, bersamaan dengan sirene yang meraung keras. Dua serangan yang tidak diperingatkan oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyebabkan wilayah pusat ibu kota Lebanon, Beirut, mengalami kekacauan pada malam 10 Oktober.

Ini adalah serangan paling mematikan yang menargetkan Kota Beirut sejak serangan antara Hizbullah dan Israel dimulai pada 8 Oktober 2023. Dua bangunan di pusat kota, termasuk gedung tiga lantai dan gedung empat lantai hancur, menewaskan sedikitnya 22 orang dan melukai lebih dari 100 orang.

Dua saksi mengatakan kepada CNN bahwa mereka melihat sebuah bangunan empat lantai di Distrik Basta hancur total dalam serangan itu.

"Bom meledak dan seluruh bangunan runtuh. Di dalamnya terdapat banyak orang yang tinggal, tidak hanya warga lokal tetapi juga pengungsi dari berbagai daerah lain di negeri ini," kata Hassan, seorang saksi mata di dekat rumah sakit Shanghai, Basta.

Para saksi yang tinggal hampir satu kilometer dari lokasi kejadian mengatakan mereka dengan jelas merasakan getaran akibat ledakan tersebut, dan menggambarkannya sebagai gempa bumi dan menimbulkan suara yang mengerikan.

Di gedung tiga lantai yang terkena bom di lingkungan Al Nuwairi, beberapa saksi mengatakan mereka mendengar setidaknya tiga ledakan. Sebuah bangunan delapan lantai, yang baru dibangun di daerah tersebut, juga rusak akibat ledakan.

"Jendela di dapur saya pecah," kata Ayman, yang tinggal tepat di seberang lokasi penyerangan.

Petugas penyelamat Lebanon bekerja sepanjang malam untuk mencari korban yang selamat. Mereka menggunakan lampu berkekuatan tinggi untuk menggali puing-puing dan pada saat yang sama membantu warga sipil dalam mengevakuasi daerah berbahaya. Orang-orang yang terluka berkumpul di pinggir jalan, menunggu ambulans untuk membawa mereka ke rumah sakit terdekat.

"Saya turun ke bawah untuk membuang sampah. Begitu pintu lift terbuka, bom meledak sangat keras dan melemparkan saya ke tanah," ungkap Hassan Jaber, warga lingkungan Al Nuwairi.

Sejak Israel mengumumkan peningkatan serangan udara yang menargetkan sasaran Hizbullah di Lebanon pada 23 September 2023, sekitar 1.200 orang di negara itu telah terbunuh dan lebih dari satu juta orang telah dievakuasi.

Cakupan serangan militer Israel (IDF) secara bertahap diperluas, tidak hanya pada wilayah konvensional seperti Lebanon selatan atau benteng Hizbullah di pinggiran selatan ibu kota Beirut.

"Ini adalah ketiga kalinya Israel menyerang pusat Kota Beirut dalam 10 hari terakhir. Mereka tidak hanya menghancurkan pinggiran selatan kota, tetapi sekarang juga menargetkan pusat kota tersebut, dengan serangan yang tidak diumumkan. Ini adalah perkembangan yang mengkhawatirkan bagi komunitas internasional," kata Imran Khan, koresponden Al Jazeera yang tinggal di Lebanon.

Sumber: Cakaplah.com




Untuk saran dan pemberian informasi kepada tabloidrakyat.com, silakan kontak ke email: tabloidrakyat@yahoo.com


Komentar Anda


Copyright © 2023 Tabloidrakyat.com - All Rights Reserved
Scroll to top