CHICAGO (Tabloidrakyat) - Boeing dikabarkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 17 ribu orang atau 10 persen dari total karyawannya di seluruh dunia. Keputusan tersebut diambil produsen pesawat asal Amerika Serikat itu menyusul keuangan perusahaan yang merugi. Kondisi Boeing memburuk karena aksi mogok kerja 33 ribu pegawai yang berbuntut pada penghentian produksi pesawat 737 Max, 767, dan 777.
CEO Boeing Kelly Ortberg menegaskan bahwa pihaknya sedang mengatur ulang dan menyesuaikan tenaga kerja yang dimiliki perusahaan sesuai dengan kondisi keuangan dan sejumlah prioritas. ”Dalam beberapa bulan ke depan, kami berencana mengurangi jumlah pekerja kami sekitar 10 persen,” ujarnya dilansir Reuters, Ahad (13/10).
Ortberg juga memastikan Boeing menunda peluncuran 777X ke tahun 2026. Selain karena persoalan sertifikasi, pesawat baru itu harus ditunda karena uji terbang dan pekerjaan terhenti. Mereka juga akan menghentikan program kapal barang 767 pada 2027. Boeing akan menyelesaikan dan mengirim 29 pesawat barang yang telah dipesan. Di sisi lain, produksi tanker KC-46A akan dilanjutkan.
Manajer Ekuitas Great Hill Capital Thomas Hayes menambahkan, langkah besar Boeing itu berpotensi mengakhiri aksi mogok serikat pekerja. Pengumuman yang disampaikan lewat e-mail itu dinilai akan memberi tekanan terhadap para pegawai untuk menyetop aksi. ”Saya memperkirakan aksi mogok akan berakhir dalam sepekan karena para pekerja tidak mau masuk ke daftar 17 ribu orang yang di-PHK,” ujar Thomas dikutip Reuters.
Boeing diketahui mengalami masalah finansial dan hubungan dengan para karyawannya dalam beberapa waktu terakhir. Mereka mencatat kerugian 5 miliar Dolar AS atau sekitar Rp77,8 triliun pada kuartal III 2024. Boeing menaksir pendapatan mereka sekitar 17,8 miliar Dolar AS pada 23 Oktober. Angka itu menegaskan kerugian Boeing sekitar 9,97 Dolar AS per saham.
Boeing pun mengharapkan arus kas negatif yang lebih baik dari perkiraan sekitar 1,3 miliar Dolar AS. Badan Global S&P telah menempatkan Boeing pada CreditWatch, sebuah tanda bahwa badan tersebut dapat menurunkan peringkat produsen pesawat terbang itu jika pemogokan berlanjut.(agf/fal/jpg/muh)
Sumber: Riaupos.com
Polres-Bawaslu Kuansing Bahas Isu Negatif Pilkada 2024
Grafik Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp7.000 Per Gram
Oknum Guru dan 2 Mahasiswa Sebarkan Konten Porno di Medsos Ditangkap Polisi
Ada Ribuan Investasi dan Pinjol Ilegal di Riau, OJK Imbau Warga Cermat dan Waspada
Pengelolaan Sampah di Kota Pekanbaru Tahun 2025 Belum Dipastikan
Pemprov Fasilitasi UMKM dan Ekraf di Kenduri Riau 2024
Dua Tersangka Dugaan Korupsi Segera Disidangkan, Kasus Dana BOK Puskesmas Rumbio
Struktur Pimpinan DPRD Meranti Dinyatakan Lengkap, Berikut Gambaran Jadwal Pelantikan
Cuaca Terik, Abdul Wahid dan UAS Turun Panggung Membaur dengan Masyarakat
Diduga Putus Cinta dan Gagal Nikah, Warga Pulau Jambu Nekat Gantung Diri di Jendela Kamar
Heboh! Seorang Nenek di Kampar Ditemukan Tewas di Tepi Sawah, Kalung dan Emas Hilang
Kabar Baik! Pekan Kedua Ramadan, Harga TBS Sawit Riau Naik
THR PNS, TNI/Polri Hingga Pensiunan Akan Cair Hari Ini
Polres-Bawaslu Kuansing Bahas Isu Negatif Pilkada 2024
Grafik Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp7.000 Per Gram
Oknum Guru dan 2 Mahasiswa Sebarkan Konten Porno di Medsos Ditangkap Polisi
Ada Ribuan Investasi dan Pinjol Ilegal di Riau, OJK Imbau Warga Cermat dan Waspada