Jumat, 18 Oktober 2024

Breaking News

  • Polres-Bawaslu Kuansing Bahas Isu Negatif Pilkada 2024   ●   
  • Grafik Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp7.000 Per Gram   ●   
  • Oknum Guru dan 2 Mahasiswa Sebarkan Konten Porno di Medsos Ditangkap Polisi   ●   
  • Ada Ribuan Investasi dan Pinjol Ilegal di Riau, OJK Imbau Warga Cermat dan Waspada   ●   
  • Pengelolaan Sampah di Kota Pekanbaru Tahun 2025 Belum Dipastikan   ●   
Bursa Komoditi dan BKDI Catat Nilai Transaksi Syariah Tahun 2023 Tenbus Rp 1,2 Triliun
Senin 22 Januari 2024, 12:22 WIB

JAKARTA (TABLOIDRAKYAT) - Indonesia Commodity and Derivatives Exchanges (ICDX) atau Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) mencatat nilai transaksi komoditi syariah tahun 2023 tembus Rp 1,2 triliun.

Jumlah transaksi tahun 2023 ini mengalami pertumbuhan 54% dibandingkan tahun 2022 dengan total transaksi mencapai Rp 785 Miliar.

Transaksi komoditi syariah di ICDX tahun 2023 ini meliputi Subrogasi Syariah sebesar 89% dan transaksi Sertifikat Perdagangan Komoditi Berdasarkan Prinsip Syariah Antarbank (SiKA) 11%.

Adapun beberapa perbankan yang telah memanfaatkan skema transaksi ini adalah PT Bank Syariah Indonesia Tbk, PT Bank Jabar Banten Syariah, PT Bank Mega Syariah, Unit Usaha Syariah PT Bank Cimb Niaga Tbk, Unit Usaha Syariah PT Bank Maybank Indonesia Tbk, PT CIMB Niaga Auto Finance.

Dr Yoyok Prasetyo, Pengamat Ekonomi Syariah dari Universitas Islam Nusantara Bandung menyebut, tren pertumbuhan minat terhadap keuangan syariah ini tentunya menjadi kabar baik. Apalagi dalam pengembangan ekonomi syariah di Indonesia.

Pertumbuhan ini juga merupakan bukti naiknya kesadaran masyarakat terhadap instrumen keuangan dengan prinsip-prinsip syariah. Selanjutnya, pertumbuhan ini diharapkan menjadi pendorong sehingga ke depan industri keuangan syariah di Indonesia mampu sejajar dengan negara-negara lain yang telah memanfaatkan skema ini.

"Namun untuk mencapai itu, perlu langkah strategis dalam bentuk upaya bersama dari semua pemangku kepentingan untuk melakukan dan lebih menggalakkan edukasi keuangan syariah kepada masyarakat," sebutnya.

Menurut Direktur Utama Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX), Nursalam, peningkatan transaksi ini mencerminkan respon serta minat positif pasar terhadap produk komoditi syariah di Indonesia. Sejak transaksi perdana di tahun 2022 hingga akhir 2023, akumulasi transaksi mencapai angka sebesar Rp 2 triliun.

"Kami optimis, kedepan transaksi komoditi syariah ini akan terus tumbuh, dan kami mentargetkan di tahun 2024 nilai transaksi mencapai  Rp 2,3 triliun. Untuk itu, berbagai program literasi akan terus kami jalankan kepada para pemangku kepentingan, khususnya bagi kalangan perbankan nasional," katanya.

Terkait Industri Keuangan Syariah, OJK dalam Roadmap Pengembangan dan Penguatan Perbankan Syariah Indonesia menyebutkan, bahwa Industri keuangan syariah nasional menjadi salah satu kontributor pengembangan keuangan syariah di pasar global.

Data OJK menyebutkan, tahun 2023 sampai dengan Juli, Total aset keuangan syariah nasional tercatat sebesar US$ 163 miliar, atau setara Rp 2.461 triliun. Angka ini ini naik sekitar 13 % dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Data OJK juga menyebutkan, dalam kancah global Industri keuangan syariah juga menunjukkan perkembangan yang positif dalam beberapa tahun terakhir. Total aset tumbuh positif dengan mencatatkan rata-rata pertumbuhan sebesar 9% sepanjang 2015-2021 dan mendekati angka US$ 4 triliun.

Pencapaian tersebut diperkirakan akan terus berlanjut, dimana total aset diproyeksikan akan menyentuh angka US$5.900 miliar pada tahun 2026 mendatang.

Sumber : Cakaplah.com




Untuk saran dan pemberian informasi kepada tabloidrakyat.com, silakan kontak ke email: tabloidrakyat@yahoo.com


Komentar Anda


Copyright © 2023 Tabloidrakyat.com - All Rights Reserved
Scroll to top