Jumat, 18 Oktober 2024

Breaking News

  • Polres-Bawaslu Kuansing Bahas Isu Negatif Pilkada 2024   ●   
  • Grafik Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp7.000 Per Gram   ●   
  • Oknum Guru dan 2 Mahasiswa Sebarkan Konten Porno di Medsos Ditangkap Polisi   ●   
  • Ada Ribuan Investasi dan Pinjol Ilegal di Riau, OJK Imbau Warga Cermat dan Waspada   ●   
  • Pengelolaan Sampah di Kota Pekanbaru Tahun 2025 Belum Dipastikan   ●   
2 Gajah Liar Masuk Perkampungan di Pelalawan Akibat Terdampak Banjir
Sabtu 03 Februari 2024, 10:18 WIB

PELALAWAN (TABLOIDRAKYAT) - Dua ekor gajah liar masuk ke perkampungan di Pelalawan, Riau sejak awal Januari lalu akibat terdampak banjir. Kini keduanya telah dievakuasi oleh Balai BKSDA Riau ke habitat aslinya.

Proses evakuasi dilakukan sejak pertama kali Balai BKSDA Riau menerima laporan tentang masuknya dua ekor gajah liar ke Pangkalan Kerinci. Gajah mulai masuk ke perkampungan akibat habitat asli mereka dilanda banjir.

"Upaya penggiringan gajah untuk kembali ke habitat aslinya terus dilakukan. Hanya terkendala jalur lintas menuju habitatnya yang ada di Tesso Nilo banjir," ujar Kepala Balai BKSDA Riau, Genman S Hasibuan di Pekanbaru, Jumat (2/2/2024).

Proses evakuasi gajah tersebut sempat ditunda. Namun petugas Balai BKSDA Riau yang dipimpin Kepala Bidang Wilayah I BKSDA Riau Andri Hansen Siregar terus memantau pergerakan dua gajah liar tersebut.

Selanjutnya pada 25 Januari petugas Balai BKSDA Riau, Balai Taman Nasional Tesso Nilo, TNI, Polri, Pemda dan masyarakat mengatur strategi evakuasi. Dua hari kemudian satu ekor gajah berusia sekitar 7 tahun berhasil dievakuasi.

Gajah liar jantan tersebut kemudian diberi nama Hasnan dan dilepaskan ke habitat aslinya di Riau. Begitu juga seekor gajah jantan lain yang berhasil dievakuasi dan dilepas petugas ke habitat aslinya.

"Hari Kamis kemarin kami lepasliarkan gajah kedua yang diberi nama Bahri di kantong habitat gajah liar yang dominan populasinya berjenis kelamin betina. Ini diharapkan akan terjadi keseimbangan sex ratio pada populasi gajah," kata Genman.

Andri menyebut evakuasi dilakukan dengan bantuan tiga gajah latih dari Pusat Latihan Gajah (PLG) Minas. Ketiganya sempat akan digiring ke habitat asli, namun akses tak dapat dilalui.

"Evakuasi dibantu tiga gajah latih dari PLG Minas. Kita tak bisa giring karena kondisi menuju habitat asli terendam banjir," ucap Andri Hansen.

Andri mengakui kedua gajah keluar dari habitat asli karena hujan deras beberapa waktu belakangan. Akibatnya habitat gajah banyak terendam banjir.

"Iya karena habitat asli terendam banjir itu. Jadi posisi keluar dan sudah kita evakuasi semua kemarin. Proses evakuasi hampir 5 hari lebih," katanya, seperti yang dilansir dari detik.

Sumber : Halloriau.com




Untuk saran dan pemberian informasi kepada tabloidrakyat.com, silakan kontak ke email: tabloidrakyat@yahoo.com


Komentar Anda


Copyright © 2023 Tabloidrakyat.com - All Rights Reserved
Scroll to top