Jumat, 18 Oktober 2024

Breaking News

  • UAS Sebut Akan Berjuang Sampai Tetes Darah Terakhir Untuk Kemenangan Bermarwah   ●   
  • Polres-Bawaslu Kuansing Bahas Isu Negatif Pilkada 2024   ●   
  • Grafik Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp7.000 Per Gram   ●   
  • Oknum Guru dan 2 Mahasiswa Sebarkan Konten Porno di Medsos Ditangkap Polisi   ●   
  • Ada Ribuan Investasi dan Pinjol Ilegal di Riau, OJK Imbau Warga Cermat dan Waspada   ●   
Pemerintah Mesir disebut Sedang Bangun Tembok 'Misterius' di Perbatasan Jalur Gaza, Buat apa?
Senin 19 Februari 2024, 13:21 WIB

(TABLOIDRAKYAT) - Gambar citra satelit yang diambil pekan lalu oleh Maxar Technologies, menunjukkan adanya aktivitas pembangunan tembok di sepanjang Jalan Sheikh Zuweid, sekitar 3,5 kilometer di sebelah barat perbatasan dengan Gaza.

Dilansir Associated Press, dalam citra satelit itu terlihat ada derek, truk, dan cetakan beton besar dipasang di sepanjang perbatasan tersebut.

Citra satelit ini juga sesuai dengan bangunan yang terekam dalam video yang dirilis Sinai Foundation for Human Rights pada 12 Februari lalu.

"Pembangunan tersebut dimaksudkan untuk menciptakan kawasan dengan keamanan tinggi dan terisolasi di dekat perbatasan dengan Gaza, sebagai persiapan untuk penerimaan pengungsi Palestina jika terjadi eksodus massal," begitulah keterangan Sinai Foundation seperti dikutip AP.

Di dekat perbatasan itu, terlihat juga petugas konstruksi tampak meratakan dan membersihkan tanah, untuk tujuan yang belum diketahui.

The Wall Street Journal mengutip pejabat Mesir yang tak disebutkan namanya, mengakui ada pembangunan tembok seluas 20 kilometer persegi di wilayah tersebut yang dapat menampung lebih dari 100 ribu orang.

Sejauh ini, Mesir belum secara resmi mengakui pembangunan tembok tersebut.

Namun Mesir sudah berkali-kali memperingatkan Israel, untuk tidak mengusir paksa lebih dari satu juta pengungsi Palestina di Rafah ke wilayahnya.

Langkah Mesir dilakukan usai seorang pejabat Israel menyebut kemungkinan untuk memindahkan warga Palestina dari pengungsian di Rafah ke Mesir. Rencana itu juga ditentang oleh sekutu utama Israel, Amerika Serikat.

Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant mengatakan, mereka tidak ada rencana mendorong warga Palestina ke Mesir.

"Israel tidak berniat mengevakuasi warga sipil Palestina ke Mesir. Kami menghormati dan menghargai perjanjian perdamaian kami dengan Mesir," pernyataan Gallant.

Sumber: Cakaplah.com




Untuk saran dan pemberian informasi kepada tabloidrakyat.com, silakan kontak ke email: tabloidrakyat@yahoo.com


Komentar Anda


Copyright © 2023 Tabloidrakyat.com - All Rights Reserved
Scroll to top