Jumat, 18 Oktober 2024

Breaking News

  • Polres-Bawaslu Kuansing Bahas Isu Negatif Pilkada 2024   ●   
  • Grafik Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp7.000 Per Gram   ●   
  • Oknum Guru dan 2 Mahasiswa Sebarkan Konten Porno di Medsos Ditangkap Polisi   ●   
  • Ada Ribuan Investasi dan Pinjol Ilegal di Riau, OJK Imbau Warga Cermat dan Waspada   ●   
  • Pengelolaan Sampah di Kota Pekanbaru Tahun 2025 Belum Dipastikan   ●   
Mata Uang Rupiah Ditutup Melemah ke Level Rp15.631 per dolar AS
Senin 19 Februari 2024, 16:48 WIB

(TABLOIDRAKYAT) - Mata uang rupiah ditutup melemah ke level Rp15.631 per dolar AS pada penutupan perdagangan hari ini, Senin (19/2/2024).

Pelemahan rupiah terjadi saat survei penurunan suku bunga The Fed pada Mei mendatang melemah.

Berdasarkan data Bloomberg, mata uang rupiah ditutup melemah 0,05% atau 7 poin ke posisi Rp15.631 per dolar AS. Indeks dolar AS terpantau melemah 0,13% ke posisi 104,17.

Sejumlah mata uang kawasan Asia lainnya bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Yen Jepang menguat -,16%, dolar Hong Kong naik 0,01%, dolar Singapura menguat 0,16%, won Korea naik 0,03%, rupee India menguat 0,03%, dan baht Thailand menguat 0,09%.

Sementara itu, mata uang yang melemah adalah ringgit Malaysia turun 0,10%, yuan China melemah 0,06%, peso Filipina melemah 0,19%, dolar Taiwan turun 0,12%.

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan Dana Fed berjangka memperkirakan hanya ada 10,5% peluang penurunan suku bunga di bulan Maret dan 33,7% kemungkinan pelonggaran di bulan Mei, menurut FedWatch Tool dari CME Group.

Pada awal tahun, kemungkinan The Fed akan menurunkan suku bunga pada bulan Maret adalah 79%. Di Asia, pasar China memulai kembali perdagangan dengan hati-hati, karena para pedagang menunggu untuk melihat apakah peningkatan belanja selama liburan Tahun Baru Imlek selama seminggu akan bertahan dalam beberapa minggu mendatang.

"Bank sentral juga diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan pinjaman tidak berubah pada hari Selasa, meninggalkan suku bunga pada rekor terendah," kata dia dalam riset harian.

Sementara itu, Ibrahim mengatakan faktor internal yang mempengaruhi rupiah adalah dari Hasil Survei Penjualan Eceran Bank Indonesia (BI) mengindikasikan kinerja penjualan eceran pada Januari 2024 diperkirakan meningkat secara tahunan, namun terkontraksi secara bulanan.

Hal tersebut tercermin dari IPR (indeks penjualan riil) Januari 2024 yang tercatat sebesar 216,0 atau secara tahunan tumbuh 3,7% yoy.

Peningkatan ini didorong oleh pertumbuhan mayoritas kelompok, terutama kelompok barang lainnya khususnya pada subkelompok sandang sebesar 15,4% yoy. Disusul oleh kelompok perlengkapan rumah tangga Lainnya 5,4% yoy, serta Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau 5,3% yoy.

Sementara itu, Kelompok Peralatan Informasi dan Komunikasi mengalami perbaikan meski masih berada pada fase kontraksi sebesar 21,8% yoy. Secara bulanan, pertumbuhan penjualan eceran diperkirakan terkontraksi 1,0 persen mtm, lebih rendah daripada bulan sebelumnya yang tumbuh 4,9 persen mtm.

Penurunan ini sejalan dengan normalisasi permintaan masyarakat setelah periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan libur tahun baru serta faktor cuaca.

Ibrahim memproyeksikan perdagangan besok, Selasa (20/2/2024) mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah direntang  Rp15.610 - Rp15.670 per dolar AS.

Sumber: Cakaplah.com




Untuk saran dan pemberian informasi kepada tabloidrakyat.com, silakan kontak ke email: tabloidrakyat@yahoo.com


Komentar Anda


Copyright © 2023 Tabloidrakyat.com - All Rights Reserved
Scroll to top