Jumat, 18 Oktober 2024

Breaking News

  • Polres-Bawaslu Kuansing Bahas Isu Negatif Pilkada 2024   ●   
  • Grafik Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp7.000 Per Gram   ●   
  • Oknum Guru dan 2 Mahasiswa Sebarkan Konten Porno di Medsos Ditangkap Polisi   ●   
  • Ada Ribuan Investasi dan Pinjol Ilegal di Riau, OJK Imbau Warga Cermat dan Waspada   ●   
  • Pengelolaan Sampah di Kota Pekanbaru Tahun 2025 Belum Dipastikan   ●   
Dirjen Migas Katakan Harga BBM Non Subsidi Bakal Naik Usai Pemilu 2024
Kamis 22 Februari 2024, 08:59 WIB

 JAKARTA (TABLOIDRAKYAT)  - Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Tutuka Ariadji mengatakan harga BBM Non subsidi berpotensi naik usai penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Kenaikan ini berdasarkan imbas konflik di Timur Tengah sehingga tren harga minyak dunia mengalami kenaikan. Namun, diakui Tutuka pemerintah masih akan mencermati kembali perihal harga BBM tersebut.

"Kalau saya cermati harga minyak naik lagi kayaknya mau ke sana, karena intensitas Timur Tengah masih tinggi karena mengganggu logistik jadi akhirnya terpengaruh. Jadi memang perlu dicermati, saya setuju karena harga minyak cenderung naik terus," tuturnya ketika ditemui di Perkantoran Lemigas, Jakarta, Selasa, 20 Februari 2024.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan, harga BBM nonsubsidi ke depan akan selalu tergantung dengan harga minyak dunia.

"Jadi kan kalau yang nonsubsidi ini kan ikut formula harga indeks minyak, sekarang minyak sudah USD82 per barel. Jadi dibanding sama tahun lalu ada kenaikan antara USD5-6 dan itu pasti mempengaruhi biaya produksi," jelasnya di Gedung Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat, 16 Februari 2024.

Arifin mengaku, ketika usai pemilu dirinya mempersilahkan penjualan BBM Non Subsidi kepada masing-masing badan usaha karena mengikuti pergerakan harga minyak dunia. Namun untuk harga bbm subsidi Pertamina tetap akan ditahan.

Lantaran menurut Arifin badan usaha akan melakukan evaluasi masing-masing mengenai harga BBM Nonsubsidi. Apalagi, badan usaha memang kerap saling berkompetisi satu sama lain.


Perlu diketahui, PT Pertamina (Persero) memang memutuskan untuk menahan harga Pertamax cs pada Februari 2024 atau sebelum pemilu 2024. Padahal, semua badan usaha seperti Shell, Vivo dan bp-AKR memutuskan untuk mengerek harga BBM Non subsidinya.

Sumber: Cakaplah.com




Untuk saran dan pemberian informasi kepada tabloidrakyat.com, silakan kontak ke email: tabloidrakyat@yahoo.com


Komentar Anda


Copyright © 2023 Tabloidrakyat.com - All Rights Reserved
Scroll to top