Jumat, 18 Oktober 2024

Breaking News

  • UAS Sebut Akan Berjuang Sampai Tetes Darah Terakhir Untuk Kemenangan Bermarwah   ●   
  • Polres-Bawaslu Kuansing Bahas Isu Negatif Pilkada 2024   ●   
  • Grafik Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp7.000 Per Gram   ●   
  • Oknum Guru dan 2 Mahasiswa Sebarkan Konten Porno di Medsos Ditangkap Polisi   ●   
  • Ada Ribuan Investasi dan Pinjol Ilegal di Riau, OJK Imbau Warga Cermat dan Waspada   ●   
Nadiem Beberkan Alasan Peringkat PISA Indonesia Bisa Naik
Kamis 07 Desember 2023, 14:54 WIB

(TABLOIDRAKYAT)-Jakarta-Kemendikbudristek telah merilis hasil studi PISA 2022. Survei dari Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) itu, menunjukkan kenaikan peringkat Indonesia dari tahun 2018.

PISA atau Programme for International Student Assessment adalah survei internasional kemampuan siswa pada tiga komponen pembelajaran yang dilakukan setiap tiga tahun sekali. Survei PISA mulanya direncanakan pada tahun 2021. Namun, setelah adanya pandemi COVID-19, survei dilakukan pada tahun 2022 dan melibatkan sebanyak 690.000 siswa berusia 15 tahun dari 81 negara.

Dalam agenda Rilis PISA 2022 yang disiarkan lewat Youtube Kemdikbud RI, Selasa, 5 Desember 2023, hasil PISA 2022 menunjukkan peringkat hasil belajar literasi Indonesia naik 5 sampai 6 posisi dibanding PISA 2018.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, menyampaikan bahwa peningkatan peringkat ini menunjukkan ketangguhan sistem pendidikan Indonesia dalam mengatasi hilangnya pembelajaran (learning loss) akibat pandemi.

"Untuk literasi membaca, peringkat Indonesia di PISA 2022 naik 5 posisi dibanding sebelumnya. Untuk literasi matematika, peringkat Indonesia di PISA 2022 juga naik 5 posisi, sedangkan untuk literasi sains naik 6 posisi," jelasnya.

Lantas, mengapa peringkat Indonesia bisa naik meski menghadapi learning loss saat Covid-19? Ini penjelasan Mas Menteri.
Alasan Peringkat PISA Indonesia Naik
1. Bantuan Kuota Internet

Nadiem mengungkapkan bahwa relatif kecilnya learning loss mencerminkan ketangguhan para guru yang didukung berbagai program penanganan pandemi oleh Kemendikbudristek. Alasan pertama berkaitan dengan akses daring.

"Bantuan kuota internet diberikan pada lebih dari 25 juta murid dan 1,7 juta guru agar dapat mengakses materi dan melaksanakan pembelajaran secara daring," tutur Nadiem.
2. Pelatihan Guru dan Materi Online

Faktor lain yang mendorong naiknya peringkat Indonesia pada PISA 2022 adalah pelatihan guru melalui Platform Merdeka Mengajar. Tak hanya itu, tersedia pula materi pembelajaran secara daring dan hibrida (hybrid).

"Berbagai materi pembelajaran dibuat untuk membantu guru melaksanakan pembelajaran di masa pandemi. Ini mencakup materi Belajar dari Rumah di TVRI, modul asesmen diagnostik untuk mengukur literasi dan numerasi, modul pembelajaran literasi dan numerasi," jelasnya.
3. Kurikulum Darurat

Kemendikbudristek juga memberlakuan Kurikulum Darurat yang menyederhanakan materi kurikulum. Terutama untuk penguatan literasi dan numerasi peserta didik.

"Penyederhanaan materi kurikulum efektif memitigasi learning loss. Sekolah yang menggunakan Kurikulum Darurat mengalami 1 bulan learning loss, dibanding 5 bulan di sekolah yang menerapkan Kurikulum 2013 secara penuh," imbuh Nadiem.

Penyederhanaan materi ini kemudian menjadi salah satu prinsip utama dalam merancang Kurikulum Merdeka. Dengan prinsip ini, Kurikulum Merdeka mengurangi materi wajib di berbagai mata pelajaran agar guru punya waktu lebih untuk menggunakan pembelajaran yang mendalam.

Sumber: detik.com




Untuk saran dan pemberian informasi kepada tabloidrakyat.com, silakan kontak ke email: tabloidrakyat@yahoo.com


Komentar Anda


Copyright © 2023 Tabloidrakyat.com - All Rights Reserved
Scroll to top